PART 1

16 2 0
                                    


   Pagi yang cerah seperti biasanya Hana chistina veranda mengawali kegiatannya dengan menggambar pemandangan sekitar nya, tepat pukul 8 pagi ia selalu keluar rumah untuk melukis suasana di halaman depan rumahnya. Selesai dengan rutinitas kegiatannya setiap hari yang tak pernah dia lewatkan itu  lalu ia bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, ia bersekolah di pagi hari dan pulang kira kira pukul 3 sore, saat ini ia sudah duduk di bangku SMA. Dengan terburu buru ia langsung menguncir rambut nya yang tergerai berantakan sebelumnya dan mengambil sebuah tas sekolahnya serta ia juga tak lupa membawa perlengkapan gambarnya karna hobi nya yang tak bisa luput dari keseharian nya, ia pun langsung menaiki mobil dan segera berangkat ke sekolah.

 Sampai di sekolah ternyata jadwal hari ini ia ada kelas seni budaya atau ketrampilan, tiba tiba teman laki laki hana yang bernama Alexandro lush  Frazio atau tepat dipanggil alex itupun memanggil hana dari kejauhan. 'hanna....' teriaknya memanggil, hana pun langsung menghampiri alex dan bertanya 'ada apa lex memanggilku?' 

'tidak apa apa aku hanya ingin menyapa dari kejauhan'

'dasar, tingkah mu masi saja sama seperti anak kecil' ujar hana

'btw han hari ini kamu ada kelas seni rupa kesenangan mu itukan? soalnya aku juga ada kelas itu dan kau tau sendiri kan aku paling benci soal ketrampilan jadi aku mau duduk dengan mu nanti, boleh?'

'hmmm....ya boleh lah, dasar anak ipa haha'

  Mereka pun memasuki kelas dan sesuai janji hana mereka pun duduk berdua, hana pun yang sedikit kasihan melihat alex sulit menggambar dengan tangan kirinya itupun lansung membantu menggambarkan tugas alex, dan alex yang tidak memiliki tugas itupun membantu tugas ipa yang hana miliki.

'han btw thx ya tadi gambarnya,aku sampai terkagum melihatnya gewla...'

'haha biasa aja ah, btw thx juga udah mau bantu bantu buat in tugas ipa ku lex'

'iya sama sama lagi,  apasi yang ga buat teman ku yang paling cantik ini'

'hmm.. dasar badboy, gabaakal kemakan gombalan mu lex haha'

'ya aku tak tau apa yang kamu rasakan siapa tau apa yang kau ucapkan belum tentu sama dengan apa yang kamu rasakan hayooo'

'terserah lahhh...'

  Bel istirahat pun berbunyi, hana langsung mengejar jam istirahatnya dengan beranjak ke kantin dan membeli beberapa makanan dan minuman untuk menemaninya menggambar di taman sekolah, tiba tiba saja hana melihat alex dengan perempuan cantik, tinggi dan  hana pun tentu mengetahui perempuan itu adalah hasley teman seangkatan mereka kini. Hana melihat mereka sangat akur bahkan  mereka seperti  berpacaran tetapi hana masi merasa ragu karna jika alex mempunyai kekasih  atau kabar apapun tentang dirinya pasti ia berbicara terlebih dahulu oleh ku. Tetapi memang aku siapa, aku ini kan hanya sebatas sahabat dengannya mana mungkin ia memperdullikan aku.


  Setelah selesai sekolah hana pun mencari alex untuk menanyakan soal perempuan tadi. ia pun mencari alex ketempat kesukaan nya namun alex tidak ada, hana pun mencari alex di tempat parkiran mobil ternyata mobil nya sudah tidak ada berarti alex sudah pulang lebih awal.

  Hana pun langsung menuju kerumah dan mengambil iphone nya dan segera  menelepon alex dan akhirnya alex pun menjawab

'ada apa han?'

'lex aku mau tanya sesuatu boleh?'

'boleh lah tanya saja, kenapa si kau ini ga biasanya bertanya sampai minta izin terlebih dahulu(?)'

'tak papa, aku hanya takut kamu terganggu.., aku hanya mau bertanya kamu dengan hasley berpacaran?'

'hmm.. ternyata kamu mau bertanya soal itu haha.  iya aku berpacaran dengannya han, memangnya ada apa?'

'oh jadi yang kemarin kamu bilang suka dengan sesorang dan seseorang itu suka dengan mu juga hasley?, tak papa pantas saja tadi aku lihat kalian berdua tampak mesra di taman'

'iya dia baru menerima ku tadi waktu kami di taman sebenarnya si hasley duluan yang bilang bahwa dia suka dengan ku'

'oh ya sudah aku hanya mau bertanya soal itu saja ,bye 

 Setelah percakapan hana dengan alex terputus dan hana mengetahui bahwa alex dan hasley berhubungan perasaan dalam diri hana pun mulai bermuculan, belakangan ini ia sangat sedih ketika melihat alex dengan hasley kemana mana selalu berdua entah kenapa rasa iri,dengki,cemburu rasanya mencampur aduk di diri hana. 

Sekarang hana hanya bisa melihat dan memberi senyuman terhadap alex seperti ada jarak yang memisahkan mereka, karena menurut hana ia bukanlah orang satu satunya yang dibutuhkan alex lagi melainkan sudah ada hasley yang bersedia menemani alex kapan pun ia mau.

''Tak ada sapaan dari jauh yang memanggil nama ku dengan suara lantangnya lagi, tak ada gombalan gombalan yang selalu membuat pipi ku memerah lagi, tak ada canda dan tawaan mu lagi, semua itu terasa sangat berbeda memang kuakui'' kata hana dengan rasa sangat kehilangan

Just a friend to youWhere stories live. Discover now