Kelas 2 SMP di mana saat-saat di mana kita sudah mulai beranjak dewasa. Pertengahan yang menunjukkan kita mempunyai adik kelas yang masih culun-culun, belum tau banyak tentang sekolah, alim, dan masih tidak mau berbuat banyak. Sedangkan, kakak kelas yang ribut, biang kerok dari semua masalah di sekolah, paling berani mau melakukan sesuatu, dan mengalami stress karena ingin beranjak ke sekolah menengah atas yang biasa disebut SMA. Mereka harus menjalani segala macam ujian dari ujian tryout sampai ujian tingkat nasional. Dan masih ada yang masih belum menyiapkan untuk segala macam ujian tersebut. Contohnya Randy.
Dia salah satu kakak kelasku. Dia tampan, tinggi, pemain basket handal, banyak disukai perempuan. Tetapi sampai sekarang masih santai dengan kata ujian. Baginya, ujian masih lama dan pasti hanya mengulang soal-soal di saat kelas 7 dan 8. Dia menganggap soal-soal masih belum ada apa-apanya. Padahal, kadang jika aku harus mengikuti remid pelajaran eksak, dia juga suka berada di tempat yang sama dan mengikuti remidial. Sombong bukan?
Randy juga mempunyai pacar, Vivi. Mereka selalu bersamaan, di saat istirahat sampai pulang sekolah. Mereka selalu terlihat bersama dan merangkul selayaknya dunia milik berdua, duduk bersama suap-suapan, dan hal romantis yang menjijikan itu.
Sedangkan aku, aku hanya seorang gadis kelas 8 yang biasa saja. Tidak begitu cantik, tidak begitu kurus, menggunakan kacamata bulat, dan tidak begitu pintar. Setidaknya aku masih mempunyai banyak teman, atau bisa dibilang bukan anak "ansos".
Aku dan Randy bisa berkenalan karena Randy menganggapku mirip dengan pacarnya. Padahal, jika aku dibandingkan dengan Vivi. Tentu, Vivi lebih sempurna dariku. Vivi sangat cantik, berbakat, kurus, manis, dan tentunya berprestasi. Aku masih tidak paham kenapa Randy selalu menganggapku mirip dengan Vivi. Makanya, sekarang-sekarang ini Randy selalu menyapaku dan kadang dia suka kirim BBM sampai kita mengobrol sampai malam. Padahal, dia masih punya Vivi. Mungkin juga Vivi pasti tidak tahu tentang ini.
"Jadi, kamu nanti pengen SMA di mana?"
"Palingan lanjut lagi aja di sekolah yang sama.. Kalau kakak?"
"Ya sama juga sih, abisnya males lagi nyari SMA hahaha"
"Kalau kak Vivi gimana?"
"Ya dia mah pasti ngikut gue lah, sama juga... "BBMan sampai malam sudah kebiasaan kita. Dari 1 topik sampai topik yang tambah tidak jelas sama sekali. Maka dari itu, Randy memang sangat asik jika diajak untuk mengobrol, mungkin itu salah satu alasan kenapa aku mulai tertarik dengannya.
"Kalo cita-cita kamu pengen jadi apa?"
"Dokter, kakak?"
"Dokter"***