Jalan merbau tanda aku berjalan menuju kampusku
Taman ria dan Medan fair tetanggaku
musholla di lantai dua yang sunyi berada di sudut
Kampusku punya lorong rahasia
Namanya lorong cinta
Musim kemarau tempat bercerita
Musim hujan menjadi kolam derita
Kampus fakultas banyak senyum
kini tinggal kenangan
ruko-ruko dan mall terpampang
mengingat kampusku yang sudah hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
TURBULENSI
PoesieProses yang cukup melelahkan campuran semua getaran hidup, putaran yang sulit diidentifikasi dari kecil hingga dewasavmencari ketenangan diantara problematika untuk kembali sadar akan pentingnya diri sendiri menapaki tujuan hidup yang belum pasti.