"Hai Lula!" sapa seorang anak laki-laki.
"Hai Emir! Ekskul bolanya udah selesai ya? Haikal udah keluar belom sih? Di sana tinggal ada siapa aja?" tanya Kalula berturut-turut.
"Whoa, easy there. Iya udah selesai dari tadi. Kayaknya sih Haikal masih di ruang ganti. Mandi kali" kata Emir.
"Ooh. Masih lama enggak ya kira-kira?" tanya Kalula. Lagi.
"Nggak tau juga sih. Udah ya, gue duluan. Udah di jemput" lalu Emir pun meninggalkan Kalula sendirian di gedung SMA.
"Haikal!! Tunggunin!" Kalula berteriak saat ia melihat sahabatnya keluar dari ruang ganti tribun sekolah mereka.
Untung saja Haikal mendengar suara sahabatnya, kalau tidak, bisa jadi Kalula akan pulang sendiri malam ini.
"Loh gue kira elo udah pulang La" kata Haikal setelah Kalula mendekat.
"Kalo gue nggak disuruh pulang bareng elo sih ya dari tadi gue udah pulang, Kal" ucap Kalula menanggapi Haikal.
"Santai Kali bro, udah yuk cabut"
Lalu mereka berjalan berdampingan memuju mobil Haikal.
"Kal"
"Apa"
"Nina gimana?" Tanya Lula hati-hati.
"..." tidak ada jawaban dari Haikal.
"Kal?" Haikal masih diam
"Nggak usah dibahas bisa?" Ucap Haikal dengan nada final.
Dan sepanjang perjalanan hanya ada kesunyian di antara mereka.
***
Ketika mobil Haikal berhenti di depan pagar rumah bergaya minimalist milik keluarga Amreza, Lula segera keluar dari mobil. Kecanggungan di dalamnya membuat tidak nyaman.
"Thank you Haikal. You know, gue nggak kemana-mana. Good night, drive safe" ucap Lula ambil tersenyum manis lalu menutup pintu SUV Korea Haikal dengan lembut.
Hanya hembusan nafas Haikal jawabannya. Lalu mobilnya secara perlahan menjauhi Lula dengan sejuta pikiran di kepalanya.
"Haikal, gue janji, walau sakit tapi gue akan bantu. As long as elo seneng, I'm happy too" dan ia pun masuk dengan senyum pasrah. Lalu ia masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai
"Loh Haikal nya enggak diajak masuk, sayang?" Tanya Mama Lula.
"Enggaklah, Ma. Haikal tadi habis ekskul langsung anterin aku, kalo pake mampir lagi kesian nanti kemaleman" jawab Lula.
"Baik banget ya Haikal. Udah baik ganteng pula, duh menantu idaman!"
Tanpa menghiraukan ucapan Mamanya, Lula masuk ke kamar dan merebahkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heartbreak Song
RomanceJust like the song. Buat Haikal seorang Khalisa Sienna Ursula hanya sahabat dekatnya, tempat semua sakit hatinya berlabuh, dan orang pertama yang bisa menyembuhkan luka hatinya. Namun bagi Lula, Rayyan Haikal lebih dari sahabatnya, lebih dari segala...