Thues.

23 0 0
                                    

Dingin embun, gelap fajar, suara ayam, semua menyapa dipagi hari. Tidak terkecuali satu, rindu, iya dia selalu menyapaku ditiap hariku. Apa entah aku layak mendapat rindumu, atau dia yang layak. Beri aku sinyal sheil.

Bunyi gemuruh kuda besi dipadatnya ibukota menemaniku diperjalanan, tapi andaikan kamu yang menemani, Maybe today i'll fallin' in love with you again.

Sheil, lo jahat. Ketika lo datang hanya untuk keperluan lo, ketika lo datang karna gada yang mau nemenin lo lagi, saat itulah lo jahat, dan saat itulah gua ada dititik terbodoh.

Memaafkan seseorang dengan cepat, padahal aku tau orang itu akan melakukannya lagi, adalah kesalahan yang sering aku buat, fatal untukku.

Tapi satu yang kupercaya, Fajar tidak akan menghianati embun pagi, apalagi meninggalkan embun pagi.

Jika senja bukanlah untukku, untuk apa senja menyapa ? Untuk apa kau datang ke kehidupanku kalo memang kau bukan untukku, sheil.

Old poem said, patah satu tumbuh seribu. Mungkin pepatah itu gaberlaku untuk manusia sepertiku, ketika satu patah, semua ikut patah, bahkan hilang.

Entah apa yang aku tulis hari ini, semoga kamu mengerti, semoga kamu tau.

SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang