Chapter 4 (Mata-Mata)

2.2K 107 7
                                    

Kiki's POV
Akhirnya cucianku kelar juga. Kamar juga udah rapi. Waktunya micek. Nyaman nya tidur tanpa di gangguin dua bocah itu. Kasur serasa milik sendiri. Lampu dan kipas aku matikan. Hemat listrik cuy...

"Tok... Tok... Tok!!

"Iya. Sebentar".

Dengan semangat, pintunya aku buka. Dan... Surprise!!!! Gak ada orang.

"Siapa lagi ini? Udah lah aku mau tidur tau. Jangan ganggu!!".

Berusaha menghibur diri sendiri, padahal merinding nya gak ketulungan.

Muzi's POV
Pukul 12:00. Waktunya istirahat. Pulang ke kos, sholat Zuhur, makan siang terus tidur. Assalamualaikum!!!!!!!!! Atok oh Atok!!! Where is Kiki????

"Micek orangnya micek!!".

"Micek ya? Kok ada suaranya??".

"Ziiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!".

"Apa???".

"Ada Putri Sulo!!! Bau amis lagi".

"Kapan??".

"Tadi pas nyuci!!!".

"Dia pingin bantuin kamu nyuci ya Ki".

"Aneh-aneh!! Dia itu makhluk lain lho Zi, bukan manusia".

"Ya mungkin aja. Dia tau kamu lagi sakit, mangkanya pingin bantuin kamu nyuci, biar gak tambah masuk angin".

"Ah... Muzi!!".

Wah.. Wah.. Wah.. Di kost gak ada makanan. Aaaaaa..... Mau makan apa ini???

"Makan nasi!!"

"Ya kali gak ada lauknya".

"Nanti, nungguin si Rahma".

Baru aja di sebutin namanya, yang punya nama datang.

"Wih... Motor baru ya".

"Motor apa Zi?".

"Itu! Kamu pulang bawa motor".

"Motor orang ini".

"Kamu pinjam ya?".

"Iya. Kepepet abisnya".

"Rahma!! Ayo nyari makan. Lapar perutku sudah lapar," ajak Kiki yang berbicara seperti bayi.

"Iya. Lapar ini. Perutku udah demo!".

"Ya udah. Ayo".

"Sama Muzi ya".

"Sama kamu aja".

"Muzi aja".

"Yoohh. Ki!! Udah sana!".

"Gak mau. Kamu sama Rahma aja, aku biar di kost".

"Aleman!! Aku mau sholat!".

"Ya udah abis kamu sholat".

"Dih!! Kelamaan!!".

"Ayo Ki!!" seru Rahma.

"Iya iya. Tapi...".

"Tapi apa lagi?" tanya Rahma yang mulai gregetan.

"Nanti kalau Muzi di ganggu sama Putri Sulo gimana?".

"Aku suruh dia melipat baju. Tuh bajunya Rahma banyak yang belum diberesin!".

"Nanti sore aku beresin".

Dia merasa tersinggung rupanya :D

"Ya udah deh terserah".

Akhirnya mereka berdua yang beli makan siang kali ini.

PENUNGGU MALAM (true story) (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang