Rasa- apa itu rasa? Seorang Dosen Ilmu Komunikasi tersebut bertanya pada satu ruangan yang belum terisi sepenuhnya oleh murid-muridnya. Bukan, mereka tidak datang terlambat, atau setidaknya tidak semua dari mereka. Karena memang kelas seharusnya belum mulai pagi itu. Keheningan yang menanggapi pertanyaan itu. Hampir dari setiap pertanyaan yang dilontarkan, selalu dijawab dengan keheningan.
Saya sendiri heran ada apa dengan kebanyakan dari kami. Se-apatis-kah kami pelajar di negara ini? Saya geram pada diri saya sendiri karna tak memiliki bahan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mungkin banyak dari teman-teman saya juga tidak dapat menjawabnya. Sedang dilain waktu acap kali saya mendengar teman saya menjawab dengan lirih cukup untuk terdengar seperti suara hembusan nafas bagi teman disebelahnya. Apa gerangan yang membuatnya memenjarakan buah pikirannya tersebut?
ra•sa//
(k.b) adalah sebuah tanggapan akan terjadinya sesuatu.Dari definisinya jawabannya bisa sangat dekat. Rasa adalah reaksi yang tercipta menanggapi pertanyaan tadi misalanya. Diam salah satu produk dari perasaan yang bisa diartikan banyak hal; malu, tak tahu, tak peduli.
Rasa perlu diekspresikan agar terjadi komunikasi, diskusi yang membangun. Sayangnya, tak semua orang cekatan mengolah perasaan. Contohnya; saya, perlu waktu yang panjang untuk saya merenung apa yang sebenarnya terjadi dan menimbang respon apa yang akan saya berikan. Melalui tulisan ini rupanya sarana yang saya pilih untuk mengekspresikan perasaan saya. Sayangnya tidak akan terjadi diskusi masif yang diharapkan. Tulisan ini cenderung seperti puisi yang dibacakan penyair, lukisan yang dipamerkan seniman.
Dan sebenarnya saya masih tidak dapat menjawab pertanyaan saya sendiri tadi; apakah se-apatis-kah kami ?
Tak ada yang benar-benar mengetahuinya tanpa ada diskusi yang ada nanti cuma opini subjektif saya, sebagai bagian kecil dari objek yang ditanyakan.