Soju Club

54 8 4
                                    

Inilah awal dari cerita cinta saya. Disinilah saya mengalami cinta buta itu. Kadang ketidaktahuan kita akan cinta membuat saya merasa sangat bodoh untuk terus berharap cinta sejati itu benar adanya.

Agustus, 23 2015
Malam itu sebenarnya club terasa begitu sepi. Seperti biasa saya duduk duduk dibangku untuk menikmati live music bersama para PR. Malam itu ada PR baru yang harus saya training untuk bisa membuat para tamu mau membeli minuman favourite di club tersebut.
Ketika saya sedang duduk, tiba tiba di depan saya datang 3 orang lelaki cina yang mencoba mencari tempat duduk yang nyaman untuk merayakan ulang tahun temannya.
Mereka bertiga kelihatan sibuk mengatur tempat duduk. Setelah mereka mulai duduk dan memesan minuman. Saya pun memberik kode kepada para PR untuk mengikuti saya menyapa ketiga tamu itu dan yang salah satunya adalah My Malaysian Boys.
Saya pun mengahampiri meja mereka diikuti kedua PR saya. Saya menyapa mereka sambil mengulurkan tangan.
Saya menyapa mereka sambil berbisik ketelinga mereka karena suasana diclub pada saat itu sedang ada live music. Saya bersalaman dengan kedua teman my malaysian boys. And the last, saya bersalaman dengan My Malaysian Boys. Entah kenapa ketika bersalaman dan mencoba membisikan
" Hai, who is your name? Bisikku.
" Hai myname is Jay. " bisiknya lagi.
" oh. Welcome to Soju Club ok? Enjoy your night!" Ujarku lagi.
" okay. Thank you. " balasnya lagi.
Aku dan kedua PR ku pun berlalu meninggalkan mereka. Sampai akhirnya teman merekapun mulai berdatangan. Dan mereka berpindah tempat duduk ke tempat duduk VIP yang terdapat sofa besar yang cukup untuk banyak orang.

Malampun semakin larut. Musikpun mulai semakin keras terdengar. DJ pun mulai beraksi. Ketika saya sedang berjoget joget di belakang DJ. Saya merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan saya.
Dia adalah My Malaysian Boys. Saya pun sesekali menoleh ke arahnya. Dan dia pun saya pergoki menoleh ke arah saya. Saya pun memberanikan diri untuk menghampirinya.

Saya pun mencoba berbasa basi lagi. Karena saya pun lupa siapa namanya. Dia pun memberi tahu namanya dengan memegang tangan saya dan menuliskan huruf satu persatu di telapak tangan saya. Dan dia pun mengatakan namanya adalah JAY. Entah apa yang membuat saya tidak beranjak dari sisinya. Sungguh malam itu merupakan malam terindah untuk saya. Apalagi ketika salah seorang dari temannya mengatakan.
" hey, dia suka you. Dia orang kaya punya rumah besar ! " ujar kawannya.
Saya pun hanya tersenyum tersipu malu.
Malam itu adalah malam yang sangat luar biasa untuk saya. Untuk pertama kali saya merasakan cinta pada pandangan pertama. Dimana saya mengobrol dengan dia dengan menggunakan aplikasi google translate di handphonenya. Memang lucu. Tapi, saya merasa malam itu adalah malam terindah yang pernah saya alami. Saya merasa beruntung bisa bertemu dengannya. Dia begitu sopan. Dan saya begitu terpesona terhadap dia.
Dia pun meminta nomber handphone saya. Saya pun kelabakan mencari kertas dan pulpen untuk menulis nomber saya. Hahaha.
Akhirnya saya memberikan nomber saya kepadanya disehelai tisu.
Kami berbincang banyak hal. Dia menawari saya untuk memesan makanan. Dan menawari saya untuk mengantarnya pulang. Akan tetapi saya menolaknya. Sampai akhirnya dia berjanji akan membawa saya makan keluar.
Saya sangat menikmati malam itu. Duduk berdekatan dengannya. Begitu dekat membuat saya belum pernah merasakan nyaman berdekatan dengan seorang pria pada umumnya. Tuhan, apakah saya jatuh cinta? Tanyaku dalam hati.
Kami berbincang. Semakin dekat. Dia merangkul pinggang saya.
Uh, saat itu jantung saya berdegup kencang. Rasanya membuat saya sulit untuk bernafas.
Sampai akhirnya tidak terasa waktu menunjukan pukul 3 pagi. Dia berpamitan untuk pulang. Sebenarnya di dalam hati saya berharap bisa pulang bersama dengannya. Akan tetapi saya selesai kerja pukul 4 pagi.

Karena saking asiknya malam itu terasa cepat berlalu. kami berbincang banyak hal walaupun dengan bahasa seadanya. Dengan bantuan google translate pula. Hahaha.. tapi malam itu adalah malam yang kurasakan sangat indah. Saya merasa teristimewa. Malam yang singkat sekali. Padahal, biasanya malam terasa lambat tapi sungguh malam itu saya tidak ingin cepat berlalu. Ingin rasanya menghentikan waktu. Agar Jaybee tidak pulang dan tetap bersama saya. Tapi waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi dini hari. Jaybee dan temannya berpamitan pulang. Saya merasa sedih. Entah kenapa saya mendapati chemistry dengannya. Rasanya ingin berlari dan menghentikan Jaybee agar tidak pergi. Tapi, jam kerja saya belum selesai. 

Ketika Jaybee berlalu, saya mencoba berlari melihatnya untuk pulang. Tapi saya tidak menemukannya. Tetapi ketika saya menoleh ke belakang saya bertabrakan dengannya. Saya mencari Jaybee ke depan lobi. Tapi, ternyata dia berada di lorong menuju tandas. Saya hampir jatuh tapi Jaybee memegang tangan saya. Kami berpandangan sebentar dan dia terseyum kepada saya. Kami saling terseyum masih tetap saling berpandangan. Sampai akhirnya Jaybee benar - benar meninggalkan club untuk pulang kerumahnya. 

Saya berjalan masuk ke dalam club sambil terseyum-senyum sendiri. "Oh , My God what going on with me ?" saya berguman dalam hati saya. Malam ini benar malam yang luar biasa. Saya jadi berharap cepat selesai dan menunggu dia menghubungi saya. Huhuhu. Dia berjanji akan membawa saya pergi makan.

Malaysian BoysWhere stories live. Discover now