Suara guntur yang menggelegar membangunkanku. Tepat pada jam 12 malam, aku selalu terbangun. Merasakan udara dingin yang menusuk sampai ke tulang ku, membuatku selalu ingin meneteskan butiran air dari kedua mataku, tetapi sayangnya sejak kejadian 7 tahun yang lalu, aku hanya bisa meneteskan air mata di mata kanan ku.
Tepat pada jam 12 malam mulai bulan desember, aku selalu melihat sosok wanita dengan leher tersayat berdiri di pojok kamarku. Memang menyeramkan, tapi aku sudah terbiasa seperti ini, bahkan aku biasa mengajaknya berkomunikasi. Yap kalian bisa menyebutku sebagai anak indigo.
● ● ●
Sinar sang surya mulai menyilaukan mata ku yang perlahan mulai terbuka. Aku tertidur di kursi yang ada di pojok kamarku. Jika mengingat kata Pojok aku teringat kejadian tengah malam. Aku sudah tidak mengingat kejadian tadi malam dengan benar. Bahkan mengingat jam berapa mulai aku tertidur lagi, aku tidak mengingatnya. Aku mulai menegakkan badan ku yang kaku setelah tertidur di kursi. Tertidur di kursi sudah menjadi tradisi buatku jika sudah bulan desember. Entah mengapa aku tidak bisa mengingat percakapanku dengan sosok wanita itu.
Aku terlahir dengan kemampuan seperti itu. Bahkan saat aku masih balita, aku tidak bisa membedakan mana manusia dan yang mana hantu. Aku hanya tinggal berdua dengan ibuku setelah ayahku meninggal. Berbicara tentang ibu, aku mengingat bahwa kemampuan ini merupakan warisan dari ibuku. Aku baru pindah ke rumah ini sejak 2 tahun yang lalu, tepat nya saat ayahku meninggal dunia.
"Seilah?", teriak ibu dari lantai bawah. "Kau berbicara dengan siapa?"
"Tidak. Aku tidak berbicara. Aku hanya sedang membaca buku!" Balasku teriak ke ibu
Aku sama sekali tidak berbicara. Tapi mendengar suara ibuku yang nampak kaget, itu membuatku memikirkan segala hal yang mencurigakan. Ini pasti berkaitan dengan hal hal Supranatural. Sesaat setelah kejadian itu. Aku kembali melihat sosok wanita yang berdiri di pojok kamarku. Menatap tetap di kedua matanya, membuatku dapat melihat kejadian-kejadian aneh. Tak lama, dia membuka mulutnya perlahan, tetapi itu membuatku berlari secara refleks pergi ke kamar penglihatan milik ibu.
Aku berlari kencang melalui tangga rumahku. Berlari menuruni setiap anak tangga kayu itu. Sesekali aku hampir tersandung oleh anak tangga yang mulai lapuk. Tak lama setelah berlari aku sudah tepat berada di depan ruang penglihatan ibu. Dengan jelas bisa ku dengar desis-desis aneh yang terdengar. Hawa dingin sudah menyelimuti seluruh ruang tamu.
Sesekali ku ketuk pintu ruangan itu. Tetapi tidak ada respon sama sekali, walaupun respon dari ibu. Aku mulai sangat curiga tentang hal ini. Rasa penasaran mengambil alih tubuhku, hingga ku ketuk dengan keras pintu itu. Seketika sosok wanita berbaju merah, dengan kulit yang pucat dan bercak darah dimana-mana, menghadangku di depan pintu itu. Wanita itu seakan ingin berkomunikasi denganku, tapi
Bruk...Bunyi ledakan yang tadi, membuat semua panca indra ku menjadi tidak merasakan apa-apa. Seakan semua kemampuan panca indra ku tersegel oleh sesuatu.
-BERSAMBUNG-
Hai teman teman.
Ini cerita pertamaku setelah, menghapus semua work ku. Semoga kalian suka, ini special malam jumat loh.. hihi....
Please Vote and Comment. Karena satu comment sangat berharga untuk cerita ku ini. Thank you all15-09-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSED
HorrorKetika apa yang dikata orang itu menyenangkan, menurutku itu menyedihkan. Menurutmu, apakah memiliki kelebihan seperti, melihat arwah, masa depan, atau membaca pikiran menyenangkan? Mungkin sebagian dari kalian menganggap itu keren, tapi aku mempuny...