Chapter 3

133 12 33
                                    

One Direction - Clouds

"Sini, gue bantu bawa kopernya,"

Arsyad. Ini suaranya Arsyad. Astaga. Gumam Aletta dalam hati.

Ia kaget dan bingung, kenapa Arsyad bisa ada disini? Apa jangan-jangan... Nggak. Nggak mungkin kan Arsyad adalah anak dari teman Bunda?

"...Arsyad?"

"Aletta?"

"Kok lo bisa ada disini?" Kata Arsyad dan Aletta berbarengan.

"Eh, lo dulu deh yang jawab," kata mereka, berbarengan lagi.

"Eh... bingung gue," jawab Aletta canggung.

"Loh, kalian saling kenal? Inaa! Kok lo ga bilang sih anak perempuan lo kenal sama Arsyad?" Kata Mama bingung, namun tetap antusias.

"Karena gue juga baru tau sekarang! Letta kok ga bilang sama Bunda kalo kamu kenal sama Arsyad?"

"....Bun, ini Arsyad yang ituloooh temen Letta dari TK yang selalu sama Letta, masa Bunda lupa sih?"

Yah, dulu sih selalu sama Aletta. Sekarang mah boro-boro.

Aletta masih kaget, karena Arsyad ada disini, dan bingung. Kok Bunda lupa sama teman akrabnya yang satu ini? Dan kenapa Bunda bisa berteman dengan Mamanya Arsyad?

"HAAAH? ARSYAD? YANG ITU? Astagaaa! Pangling loh tante ngeliat kamu Syad hahahaha apakabar naak? Yaampun kamu udah gede banget yaaa, ganteng lagi! Loh ternyata kamu anaknya Tita? Kok tante gapernah tau sih?" Bunda being Bunda kalau lagi antusias, berisik banget.

"Ha? Anak lo udah kenal Arsyad dari dulu? Sahabatan dari kecil? Arsyad kok gapernah bilang sama Mama sih kalo kamu punya sahabat perempuan yang cantik kayak gini?? Anaknya sahabat Mama lagi! Aturan hal-hal kayak gini tuh kamu bilang dong nak sama Mama!"

"Lah Mama juga kenal sama Aletta kali. Masa lupa? Mama malah lebih aneh lagi, sama sahabat sendiri kok bisa udah lama banget ngga ketemu, padahal anaknya dari dulu satu sekolah. Dan sekalinya ketemu malah langsung diajak liburan bareng sekeluarga gini," jawab Arsyad.

Oh ternyata yang males sama liburan bareng ini ga cuman gue. Gumam Aletta dalam hati.

"Aletta Mama ga kenal, yang Mama kenal kalo temen kamu dari kecil itu si Ale," ucap Mama, masih menyalahkan Arsyad.

"Ya Ale itu kepanjangan dari Aletta kali Ma. Haduh," kata Arsyad sambil menggeleng-geleng kepala.

"OALAHH YAAMPUUNN KAMU ALE-NYA ARSYAD NAK? Astaga tante juga pangling sama kamu! Kok ternyata kamu anaknya Ina sih sayang? Tante gapernah tau loh,"

"Hehe, iya tante," kata Aletta sopan.

Ale-nya Arsyad. Hah if only she knew her son is an ass. Ga sudi gue dibilang punyanya dia, gumam Aletta kesal.

"Ya jelas gapernah tau orang Mama sama tante Ina baru ketemu lagi sekarang," Risyad, anak pertamanya akhirnya angkat bicara juga setelah membantu Papa, Ayah dan Adi mengangkat koper untuk check in.

"Ya ampuuun hahaha kok bisa gini sih kejadiannya, sempit banget ih dunia!" Kata Mama dan Bunda sambil tertawa terbahak-bahak.

Aletta tidak mengerti, dimana letak lucunya sampai ibu mereka bisa tertawa seperti itu. Dia menganggap kejadian ini tidak lucu. Bertemu lagi dengan Arsyad setelah kejadian itu adalah mimpi buruk baginya.

"Udah ah ketawa-tawanya dilanjutin nanti aja ibu-ibu! Kita ke terminal 2D dulu, nanti ketinggalan pesawat aja nangis-nangis deh," kata Papa sambil melihat jam tangan.

"Loh emangnya sekarang kita dimana? Udah di terminal 2D kan?" Tanya Nesyana, adik Arsyad kepada Papa.

"Belum sayang, kita masih di terminal 2, belum di 2D-nya. Yuk kita jalan! Ayo ibu-ibu, Tio, Arsyad, Aletta, Risyad, Adi!"

******

"Good morning passengers. This is boarding announcement for Singapore Airlines flight SQ 0590 to Singapore, we are now inviting all of the passengers to begin boarding. Please have your boarding pass and identification ready. Thank you."

"Nah itu pesawat kita! Yuk semuanya kita siap-siap boarding," kata Adi sambil beranjak dari duduknya.

Aletta yang duduk bersebrangan dengan Arsyad hanya bisa diam, dan mengikuti kakaknya. Ia masih tidak percaya bahwa Arsyad ada disini. Liburan. Bersama dia dan keluarganya.

"Jangan sampe gue duduk sebelahan sama dia, please jangan sampe," gumamnya cemas.

"Kenapa Le? Lo ngomong?" Kata Arsyad, yang ternyata berjalan disebelah Aletta.

"Ha? Ngga kok, ngga kenapa-napa," jawab Aletta kaget.

Kok dia jalan di samping gue sih? Masih berani manggil gue Ale lagi. Dan bisa-bisanya dia act like nothing's happened between us. Gila ni orang, gumam Aletta dalam hati.

Aletta sampai di tempat duduk miliknya, dan ia senang karena ia dapat duduk di pinggir jendela. Itu adalah tempat duduk kesukaan Aletta jika naik pesawat.

"Hai Le, ternyata tiket gue nyuruh gue duduk disini. Looks like you're stuck with me sampe kita nyampe di Singapore," kata Arsyad sambil duduk dan mulai membaca brosur di depan kursinya.

Oh my god, gue mimpi apa sih semalem. This is gonna be a looong flight, gumam Aletta sambil melirik Arsyad dengan pandangan jijik.

Tapi kalo diliat-liat, dia tambah ganteng ya. Rapihan lagi, kayak lebih dewasa gitu. Aletta mengakui dalam hati sambil memperhatikan Arsyad diam-diam.

Gimana ngga tambah ganteng? Arsyad berubah menjadi sosok yang tinggi, putih, badan yang tidak terlalu kurus tapi pas, rambut cokelatnya agak wavy karena agak gondrong, wangi, lesung pipit yang ia punya sejak dulu membuat sosoknya makin terlihat cute, t-shirt, kemeja, celana jeans hitam dan sepatu Adidas Stan Smith All Black yang ia pakai juga membuatnya terlihat lebih cool.

Dan otot tangannya. Sejak kapan dia jadi berotot kayak gini? Ya ngga lebay sih ototnya, tapi he looks so fine. Oh my god Letta stop it! Jangan ngeliatin dia terus, nanti dia kegeeran lagi. Pikirnya sambil melihat ke arah jendela.

"Kenapa Le? Ada yang salah sama gue? Kok ngeliatinnya gitu amat?" Kata Arsyad tersenyum, sadar bahwa Aletta sedang memperhatikannya.

"Ngga Syad ngga kenapa-napa. Gue tidur ya, jangan ganggu," ucap Aletta canggung, sambil memasang headset miliknya.

Sebenarnya ia tidak mengantuk, tapi daripada harus meladeni Arsyad, lebih baik pura-pura tidur.

"Okay deh, selamat tidur Aletta," ucap Arsyad, masih tersenyum.

******

Halo guys! Chapter 3 is finally up!

Bagi yang bingung, Ayah dan Bunda adalah orang tua Adi dan Aletta. Kalau Papa dan Mama adalah orang tua Risyad, Arsyad dan Nesyana.

Nama asli Ayah dan Bunda adalah Tio dan Ina. Kalau Papa dan Mama adalah Dimas dan Tita.

This is just the beginning of relationship between Aletta and Arsyad, so stay tuned!

Hope you guys like this chapter!

All the love,
SAR xx

A CHANGE OF HEART (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang