" Hay " awal chat diriku kepadanya. ya dia mungkin bukan cinta pertamaku tapi dia pacar pertamaku, dia orang yang ceplas ceplos, cantik dan mudah bergaul dengan orang baru. Aku selalu salah tingkah jika berhadapan dengannya, kami terus dekat, hingga suatu hari pulang sekolah aku membulatkan tekad untuk menembaknya, Yap benar dia menerimaku, aku merasa bahagia dunia sudah terasa milik kami berdua, kami selalu pulang berdua, jika dia sedang pergi dengan temanya aku selalu menunggunya untuk pulang bersama, suatu hari aku mengajaknya jalan meski dengan susah payah akhirnya dia mau, kami berdua menonton sebuah film. Disana aku merasa sangat bahagia karena bisa lebih dekat dengannya. Hari demi hari berlalu kami tetap komunikasi seperti biasa.
Tapi