Prolog

292 20 1
                                    

Promise

----Prolog----

Namaku Jodha Khaira Thamrin, aku di lahirkan di pulau yang terkenal dengan sumberdaya alam batubaranya, yaitu kalimantan, tepatnya kalimantan selatan. Ibu Kota provinsi ku di kenal sebagai kota seribu sungai, dengan segala keunikan dan keindahan kotanya aku bahkan enggan meninggalkan kota itu, atas dasar kepentingan apapun itu. Sudah terlanjur betah, itulah alasan utama ku ketika papa ku meminta ku untuk melanjutkan studi ke luar daerah

Aku tinggal di kabupaten yang tak jauh dari pusat ibu kota provinsi, yaitu kabupaten Marabahan. Kotaku tak kalah indah dengan kota lainnya, kota ku tak kalah subur dengan kota lainnya, bahkan kotaku sering di jadikan maskot berbagai macam buat dan padinya. Kota ku juga mempunyai salah satu jembatan tepanjang di Indonesia, jembatan yang sering di jadikan tempat persinggahan wisatawan dalam kota dan juga luar kota, bahkan juga menjadi tempat favorit para turis asing untuk sekedar menikmati keindahan bangunan dan pemandangan alam yang masih natural belum terjamah tangan manusia jahil. Jembatan itu juga sering di jadikan tempat adu nyali para anak-anak muda utk melakukan banci jumping.

Hari ini, aku kembali berdiri di bangunan ini, seolah ingin mengumpulkan memori-memori indah yang mungkin masih tersisa di bangunan ini.

5 tahun ku tinggalkan kota ini, ternyata semua masih saja sama. Udara yang masih hangat menyapa, angin yang masih berhembus lembut, sungai yang masih mengalir indah dan pohon-pohon masih menjulang lebat.

Aahhh semuanya masih saja sama meski bertahun-tahun tak lagi ku kunjungi kota ini.

Namun.. Ku rasa masih ada yang berbeda.. Jika 5 tahun lalu aku berdiri di sini di temani dirinya, dan hari ini dia tak lagi ada.

Sibuk kah dia??

Sudah benar-benar lupakah dia dengan ku??

Aaahh aku terlalu berharap lebih terhadapnya.

Janji?? Benar..!!!

5 tahun yang lalu dia berjanji di tempat ini, bahkan dia sempat meneriakkan sesuatu di sini.. Namun ternyata waktu bisa juga berkhianat..!

Ya sudahlah, mungkin dia dan janjinya tak pantas buatku. Berharap dia bahagia dengan keinginannya, dan kriteria keluarganya.

Keluarganya??

Hemmm mengingat itu semua, hatiku selalu tercabik-cabik.. Terlalu berlebihan memang, tapi sekali lagi berusaha ikhlas mungkin jalan terbaik, toh sekarang semuanya sudah berakhir.

Kisah cinta ku tak berujung tak indah. Pertentangan keluarganya yang tak menyukai karakter ku yang terlalu tomboi dan tak terkesan alim, tak berkerudung dan urak-urakan sedang kalangan mereka kebalikan dari aku. Agamis, berkharisma, bermartabat katanya, dan kaya raya tentunya

Aku?? Akupun sebenarnya tak terlalu buruk, ayah ibuku keduanya pengajar di di kota ku. Tak terlalu buruk lah bagi ku, namun bagi keluarganya?? Aku sangatlah buruk.

Ya sudahlah, toh hari ini aku berdiri di sini bukan untuk menyesali sesuatu yang sudah terjadi, Allah sudah mentakdirkan semuanya tanpa ada keindahan setelahnya.

5 tahun aku merantau dari kota ku, yang sebelumnya cuma berniat untuk melupakan mantan pacarku itu akhirnya berbuah indah, aku bisa merasakan indahnya hidup tanpa itu semua, bahkan sekarang aku berubah total, rambut yang dulu tergerai tanpa penutup, sekarang ku coba tutupi mahkota itu dengan kerudung ku, tubuh yang dulu hanya bertutup baju dan bawahan ketat, sekarang ku belajar untuk menutupinya dengan hijab longgarku. Tentram sekali rasanya, beruntung aku memilih kampus itu, dan teman-teman di dalamnya.

Dan hari inipun aku bertekad untuk melupakan janji itu, janji yang mungkin sudah di lupakan oleh si empunya janji. Belajar ikhlas dan terus melangkah memperbaiki diri, insya allah.. Jika saatnya tiba, seseorang akan datang dengan janji yang lebih baik

PromiseWhere stories live. Discover now