Rasanya hati dan pikiranku kacau,aku tak tahu apa yg kurasakan sekarang.Apa aku terlalu bahagia atau terlalu takut bahkan aku merasa khawatir,khawatir jika ini hanya mimpi maka aku harus segera bangun agar tak terlalu sakit nantinya.Aku semkin larut dengan pikiranku sendiri.
Apa yg harus kulakukan sekarang?wajahku semakin basah karna air mata,aku tak berani mengangkat wajahku.
"Maaf..maaf..maafkan aku senja"kurasakan tangannya membelai lembut kepalaku.
"Maafkan aku."di dekatkannya kepalanya menyentuh kepalaku.Air mataku semakin tak terbendung,terimakasi Tuhan ini bukan lgi mimpi.bahkan pertemuan kami di iringi hujan lebat yg seperti lagu untukku.Terimakasih.
"Heeiii..sudah jangan mengis terus,katakan sesuatu.apa kamu gak senang ketemu aku lagi?"di usapnya kepalaku.aahh..aku rindu usapannya.
Aku seka air mataku,ku angkat wajahku agar bisa melihat wajah terbit."yaaahhh...aku sangaaaat senaaang."tawa kecil keluar dari mulutku.
"Aku juga senang."kata terbit tersenyum.oohh...betapa lembutnya senyumnya.
"Selama ini aku selalu menyesal karna pergi tanpa memberi tahumu.aku menyesal kalau saja waktu itu aku tetap mengatakan perasaan ku.yaahh..waalaupun waktu itu kata-katamu membuatku syok,seharusnya aku tetap mengatakannya."ku tarik nafas panjang siap melanjutkan kalimatku.
"Aku..."
Tiba tiba terbit menciunku,ku rasakan bibirnya yg lembut menyentuh bibirku.otak ku terasa kosong untuk sesaat dan jantungku berisik sekali.
Di sentuhnya pipiku dan ditatapnya mataku "Aku menyukaimu,selalu menyukaimu dari kita kecil sampai sekarang."
"Ta-tapi..tapi kamu bi.."
"Maafkan kata-kataku saat itu,aku gak bisa jujur di depan temanku mengakui perasaanku.dan aku gak tau kalau saat itu kamu akan datang,esoknya saat aku datag ke rumahmu untuk menjelaskan smuanya,kamu udah pergi."terdengar nada sedih di setiap kalimatnya.
"Maafkan aku.aku menyukaimu"ku raih tangannya,dan ku genggam erat.
"Mulai sekarang,gak akan ku lepas tangan ini."Dari kejauhan alvi menyaksikan pertemuan kami,memutuskan menghentikan langkahnya.Dia tau ini bukan waktu yg tepat untuknya muncul.
Tak bisa dipungkiri rona kesedihan terlukis di wajahnya sekarang,dilepasnya payung yg digenggamnya,di tatapnya langit yg menangis malam ini.dibiarkannya ribuan tetesan air menerpa wajahnya.
"Jadi inikan akhir untukku?"ucapnya lirih.
"Kamu bahkan bisa berwajah seperti itu."di tatapnya senja yang tersenyum bahagia."Kyyaaaa.."ku buka mataku dan terduduk diam,ku rasakan degub jantungku tak karuan.
"Heii..kamu gak papa?"tanya leny cemas."mimpi buruk ya?"di usapnya punggungku lembut.
Aku hanya diam.apa lagi-lagi mimpi?segera ku raih handphone disampingku.
"Ohh..ada pesan."segera ku baca.Aku tunggu di cafe depan penginapanmu.gak usah buru-buru
"Kyaaa...ternyata bukan mimpi."reflex aku berdiri dan meloncat kegirangan.
"Heii..apa-apaan tingkahmu itu?apa sesuatu yg baik terjadi?" Tanya leny sedikit menggoda.
Ku tempelkan jari telunjuk ke bibirku"sssttt...rahasia."kataku sambil berlalu ke kamar mandi.
Ku lepas smua pakaian yg menutup tubuhku,ku nyalakan shower dan ku biarkan airny mengalir membasahi tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Selesai mandi ku poles wajahku di depan cermin agar terlihat lebih manis.buru-buru aku keluar untuk menemui terbit.saat di depan kamar aku berpapasan dengan alvi.
"Ohh..pagi alvi."kataku sambil tersenyum
"Hemhh..pagi juga.mau kemna pagi-pagu gini?"
Ku dekati alvi,ku tempelkan kedua tanganku di depan wajahku."maaf hari ini aku ada janji.gak bisa main sama kalian.maaf ya..aku pergi dulu.dadah.."
"Oke oke."jawab alvi malas.'lihat betapa cerah wajah itu'ucap alvi dalam hati.Aku lihat terbit duduk sambil menikmati secangkir kopi.
"Pagi"sapaku.
"Oh..pagi.cepet bgt datengnya?"katanya melihat ke arah ku.di tariknya kursi di depannya mempersilahkan aku duduk.
"Oohh...lihat wajah manis ini?bagaimana bisa aku melewatkannya selama 7tahun."terdengar sedikit nada kesal.
"Jangan membuatku malu."kataku tersnyum.
"Kita makan dulu ya."kata terbit memilih menu.
"Hemhh...sudah lama kita gak makan bareng."
Kamipun memesan makanaan ,menikmati makan pagi,mengobrol dan bercanda tanpa rasa canggung,seakan tak pernah ada jarak 7tahun.Di bawah langit sore kami berjalan menyusuri pantai sambil bergandengan tangan menikamati senja pertama kita.entah kenapa pantai sore ini terlihat sepi,seolah alam memberi kami kesempatan.
"Tau gak.saat pertama sampai ke sini aku ingin sekali menunjukan sunset disini ke kamu.dan sekarang akhirnya aku bisa menunjukannya ke kamu."kata terbit menghentikan langkahnya.
"Aku senang"kataku tersenyum.ku pandang terbit,wajahnya yg terkena cahaya matahari dan rambutnya yg berantakan terkena angin pantai,sungguh sangat mempesona.'Terbit...aku jatuh cinta lagi padamu'kataku dalam hati.
"Kapan kamu kembali?"
"Besok pagi."kataku sedih,rasanya waktu tak pernah berpihak padaku
"Hemmhh..."di usapnya kepala ku lembut."Ohh...lihat mataharinya sudah mulai tenggelam."
Tiba-tiba hatiku merasa sedih dan sangat khawatir karna aku harus pergi.bagaimana kalau ini adalah yg terakhir,bagaimana kalau aku gak bisa ketemu terbit lagi.aaahhh..rasanya aku gak ingin pulang.
"Tenang aja."kata terbit yg melihat wajah gelisahku.di genggamnya tangan ku dan di kecup keningku.
"Kali ini aku pasti akan menemukanmu.AKU JANJI."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You
RomanceAku selalu berharap bisa bertemu denganmu sekali lgi.. karna aku selalu menyukaimu.. Aku menyukaimu dari dulu sampai sekarang,hanya kamu.. bisa kalimat itu tersampaikan.??