Jeany melangkahkan kakinya ke arah ruang keluarga yang ada di lantai 3. Ruang keluarga yang biasanya digunakan untuk bersantai menikmati malam minggu.
Tapi malam ini-hari kamis-keluarganya berkumpul disana untuk menonton film The Conjuring. Jeany dengan rambut baru sebahu berjalan sambil mengikat asal rambutnya yang berwarna coklat itu.
Saat dia tiba di ruang keluarga, dia langsung duduk di sofa panjang yang sudah ditempati oleh keempat orang tersayangnya itu. Duduk ditengah-tengah, diantara ibunya dan kakaknya yang bernama Daren.
"Mommy suka dengan penampilan rambut mu yang baru." Ucap Clara sambil merangkul Jeany dari samping. Jeany hanya berterima kasih dan bersandar pada pundak Daren.
"Oh iya sayang, tadi manager Lou Cafe telfon Mommy. Mereka sudah tau kalau kamu udah balik kesini. Jadi mereka mau kamu hari sabtu sore kesana." Ucap Clara tapi matanya tetap fokus ke layar televisi yang sangat lebar.
"He'em. Aku juga uda lama nggak berkunjung ke cafe. Apa mereka bekerja dengan baik?" Kali ini pertanyaan Jeany terlontar untuk Daren, yang selama ini mengelolah Cafe miliknya itu.
"Ya. cafe baik-baik aja. Kamu sabtu malam diminta buat tampil disana." Jelas Daren yang tidak mengalihkan pandangannya dari televisi.
"Oke." Jawab Jeany singkat. Lalu semua orang yang diruangan itu tenggelam dalam film yang mereka tonton.
***
Jeany sudah siap untuk mengisi cafe ini dengan suara nyanyiannya. Dress selutut berwarna peach tanpa lengan sudah menempel sempurna ditubuhnya yang langsing.
Rambutnya yang sebahu ia biarkan tergerai. Kemudian flat shoes berwarna coklat juga sudah melengkapi penampilannya malam ini.
Orang tua dan kakak-kakaknya sudah duduk di salah satu meja cafe dan menghadap ke panggung mini yang ada di cafe ini.
Lou Cafe adalah Cafe milik Jeany tapi dikelola Daren, karena Jeany yang berada di Singapura dulu tidak bisa bolak-balik ke Indonesia, mengingat dia juga masih seorang pelajar.
"Selamat malam semua." Sapa Jeany yang memegang gitar berwarna hitam sembari tersenyum.
Kemudian Jeany duduk di kursi yang sudah disediakan oleh pegawai Cafe. Berada di atas panggung seorang diri, kemudian dia mulai memetik gitarnya.
Good morning, you're leaving
I'll see you in the evening
My best friend till the end
My better half no pretend
Our language is sacred
Though people try to solve it
New adventures on the waySuara merdu milik Jeany memenuhi cafe ini. Semua pengunjung fokus kepada penampilan Jeany.
You and me together
Take on the world forever
I know all your secrets
And I promise you I'm gonna keep them
I'll be there when you are feeling clueless
You and me, oh yeah we're seamless
Whoa, oh, yeah, whoa, ohJeany meresapi lirik lagu yang berjudul Seamless dari Sabrina Carpenter ini. Dia sesekali memandang keluarganya lalu melihat ke jari yang memetik senar gitar yang ia mainkan.
We're klutzy, but so lucky
That I always have you to catch me
We're partners in crime
You're stuck with me your whole life
So different, out of our minds
From a planet that's hard to find
Every second every dayJeany menutup matanya sambil terus bernyanyi dan terus memainkan gitar.
You and me together
Take on the world forever
I know all your secrets
And I promise you I'm gonna keep them
I'll be there when you are feeling clueless
You and me, oh yeah we're seamless
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL
Teen FictionJeany yang selalu percaya setelah badai akan ada pelangi yang menyembuhkan. Dia percaya, pengkhianatan tidak akan datang lebih dari dua kali dalam hidup. Ingatan masa lalu yang masih abu-abu terus menghantui pikirannya. Sampai ia bertemu seseorang y...