Siapa Dia ?

120 5 0
                                    

Leo mendengus kesal. Ia merasa bosan karena sejak tadi tidak ada guru yang masuk. Entah apa lagi yang harus dilakukan pria bermata coklat itu sekarang, tidak ada hal menarik baginya dikelas yang gaduh ini.

"Semua semakin membosankan" ucap leo dengan wajah datarnya.

Suasana dikelas membuat leo semakin muak dan ingin sekali pulang ke rumahnya dan berbaring dikasur nya yang super duper empuk. Tapi apa daya, penjaga sekolah tidak akan membiarkan siswa pulang pada saat jam pelajaran berlangsung.

Akhirnya leo memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi sekolah dan berharap menemukan sesuatu yang menarik nantinya.

"Hey leo, mau kemana nih?" Sapa airi dengan manja.

Airi, kakak kelas leo yang selalu saja mengejar-ngejar dia. Bahkan setelah ditolak berkali-kali gadis itu tak pernah putus asa dan itu membuat leo sangat benci jika bertemu airi.

Leo tak menjawab pertanyaan airi dan terus melanjutkan perjalanannya.

"Ihhh leo, kok gitu sih sama airi? Airi kan mau ikut" Ucap airi sambil memanyunkan bibir dan bersikap sok imut

"Gue mau ke perpus. Yakin mau ikut?"

Airi terdiam mendengar ajakan leo. Seharuanya gadis itu senang pria yang dicintai nya mau mengajaknya.

"Kenapa harus diperpus sih? Apa dia sengaja ? Dasar cowok songong" gerutu Airi dalam hati

"Jadi gimana ka Airi sayang?" Ledek leo yang membuat pipi airi memerah seketika

"Eh? tapi aku kan udah bilang aku gak mau ke perpus karna..." belum sempat Airi melanjutkan perkataannya Leo sudah menarik tangan gadis itu menuju perpustakaan.

"Mampus lu" Ucap Leo penuh kemenangan dalam hati

Klek

Pintu perpustakaan kini telah terbuka lebar. Leo dan Airi memasuki ruangan itu lalu segera mencari buku bacaan.

"Apaan sih? Napa lu narik baju gue mulu?" Leo yang sedang mencari buku merasa terganggu dengan sikap Airi yang seperti bersembunyi ketakutan dibelakangnya.

"Disini gak ada setan kali" lanjut leo

"Iya gue tau. Tapi gue punya trauma di perpus tau"

"Yaudah keluar aja yuk"

Meskipun bersikap dingin pada Airi, namun pria itu tidak tega melihat seorang gadis ketakutan. Ia merasa sangat bersalah.

Airi mengangguk dan mengikuti langkah Leo ke luar perpustakaan.

Malaikat KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang