(1) Sebuah Ketukan

84 6 14
                                    

Script is ready. Launch.

Aku baru saja memanipulasi jumlah uang yang ada pada kartu kreditku. Dengan script yang kuciptakan dalam waktu yang tidak sebentar ini, aku bisa belanja sesukaku. Satu hal yang paling penting, tidak ada pihak pengguna yang dirugikan seperti halnya dalam teknik Carding, dimana para peretas mengambil beberapa jumlah uang dari berbagai kartu kredit. Pihak yang dirugikan dalam aksiku kali ini adalah Bank. Aku memang selalu benci dengan bank, atas berbagai sistem dan peraturan yang mereka buat. Seperti pada sebuah quote dari anonim, "Jika kau memiliki pistol, kau bisa merampok bank. Tetapi jika kau memiliki bank, kau bisa merampok semua orang."

Aku adalah seorang mahasiswa yang sedang bersekolah di sebuah institut komputer di kota Gloria. Uang kiriman perbulan dari orang tua memang tidak pernah cukup, tapi itu bukan kesalahan mereka. Oleh karena itu, aku membuat script ini. Kini, aku tidak akan khawatir kehabisan uang lagi.

Malam minggu kali ini aku tidak perlu khawatir akan menghabiskan banyak uang, meski pada dasarnya aku tidak akan terlalu membuang-buang. Aku pergi ke Jake's Cafe di jalan Huffington. Cafe ini selalu dipenuhi oleh para remaja berlaptop yang hanya menumpang koneksi WiFi. WiFi di cafe ini adalah yang tercepat di kota, tidak ada yang mengalahkannya memang. Tetapi selalu saja aku kehabisan limit pengguna dikarenakan semua pendatang di cafe ini menggunakannya. Mudah saja bagiku, meski WiFi ini berbayar aku bisa meretasnya dan mendapat akses premium. Masalah limit pengguna juga bukan apa-apa bagiku. Aku bisa menggunakan Netcut, dan memutus koneksi orang-orang secara acak. Tak lebih dari 15 menit aku sudah bisa mengakses dunia maya melalui laptopku.

Akhir-akhir ini ramai dibicarakan tentang sebuah perkumpulan hacker yang menamai diri mereka The Crew. Tampaknya mereka adalah pemberontak dari pemerintah. Baru-baru ini mereka meretas situs resmi intelejen AFB. Dilihat dari tampilan situs, sepertinya mereka hanya mengobrak-abrik tampilan halaman. Kurasa mereka hanya iseng dengan badan intelejen. Setelah puas dengan internet disini aku langsung bergegas dan membayar makanan yang kusantap.

Aku belum merasa cukup dengan hari ini, jadi kuputuskan untuk belanja pakaian dengan kartu kreditku yang terisi penuh ini. Dan tak kusadari, sudah dua minggu berlalu dan aku sudah terlalu banyak menggunakan kartu kredit ini. Kurasa sudah waktunya berhenti sejenak.

Aku berada di kos-kosanku. Kubuka lagi situs intelejen AFB yang tampaknya diretas lagi oleh The Crew. Aku melihat tulisan headline di situs ini berubah

COME JOIN US!

Komplotan ini benar-benar memancingku untuk bergabung, jadi kuputuskan untuk meretasnya juga. Tentu saja aku menggunakan vpn dalam aksi ini. Situs ini semakin mudah diretas karena sedang dalam kendali The Crew yang menon-aktifkan beberapa dinding keamanan supaya banyak hacker yang bergabung dalam aksinya. Setelah berhasil membobol dinding keamanannya, kusunting headline dalam situs ini menjadi

COME JOIN US!
-batman was here

Batman adalah nama samaranku di dunia maya, diambil dari nama karakter superhero favoritku. Setelah puas aku langsung menuju ranjang. Aku merebahkan tubuhku sebentar di ranjang yang kecil dan sedikit keras ini, membayangkan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dengan website tersebut. Hingga pada akhirnya aku tertidur dengan sendirinya.

Jam 5 pagi aku terbangun dan langsung memeriksa apa yang terjadi dengan situsnya. Aku terkejut karena tampilan situsnya tidak berubah sama sekali, hanya aku yang bergabung dengan The Crew dalam aksinya. Dan kulihat ada email masuk sekitar jam 3 pagi tadi. Dengan subjek "SIAPA KAU?". Aku penasaran dengan isinya, dan akhirnya kubuka.

Batman, kemampuanmu lumayan juga. Aku menawarkanmu bergabung dengan kami dan kita akan beraksi bersama-sama!

Mereka tahu alamat emailku, tapi bagaimana? Alamat IP-ku sudah tersembunyi, bahkan mereka tidak akan tahu aku membobolnya jika saja aku tidak meninggalkan jejak. Badanku merinding seketika, ada apa ini? Apa yang sedang terjadi sekarang? Seraya aku mempertanyakan itu di pikiranku, sebuah ketukan terdengar di pintu. Aku terbangun, dan dengan penuh was-was aku mendekat ke pintu, suara ketukan itu semakin keras dan cenderung tidak hormat. Aku mengintip lewat lubang intip, aku melihat beberapa orang pria berpakaian resmi sedang berdiri di depan pintu. Siapakah mereka? Apa yang mereka lakukan disini? Sial, aku semakin ketakutan.

-Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lazarus.exeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang