two

69 5 2
                                    

Jaesya menunggu Jaebum di depan gerbang sekolahnya. Sekolah sudah mulai sepi namun Jaebum tak kunjung menjemputnya.

Jaesya terus mengumpat sebal.

Awas saja kalau sudah sampai sekolah. jaebum nyebelinnnn.

Tiinn....Tiinnn...

Bunyi klakson terdengar di telinga Jaesya. Pintu mobil terbuka dan menampakkan seorang lelaki tampan menuju arahnya.

Iya melihat seisi sekolah sudah sepi hanya beberapa siswa yang ada di sana. " Maafin kakak Cha, kakak tadi ada latihan basket. Lama banget ya nunggunya?" Jaesya tak membalas malah masuk kedalam mobil Jaebum.

Jaebum hanya menggeleng geleng pelan. Kalau mood Jaesya sudah buruk pasti susah mengembalikannya seperti semula.

"Cha, come on, kakak minta maaf. Kamu mau apa aja kakak turutin, tapi jangan marah ke kakak" Jaesya tidak menjawab malah mengalihkan wajahnya ke arah lain.

Jaebum mengutuk dirinya sendiri. Dia lupa untuk mengabari Jaesya bahwa dia telat menjemputnya. Lebih baik Jaebum mendengar ocehan ocehan gadis itu yang mebuatnya pusing dari pada di diamkan yang membuat kepalanya hampir pecah.

Jaebum melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil. Ia terus terusan melirik jok sebelahnya,Jaesya tetap diam. Perkataan Jaebum tak ada satu pun yang di balasnya.

Jaesya home

Jaesya hendak membuka pintu mobil ,namun tangannya di tahan oleh Jaebum.

"Please, kamu mau apa.? Kakak bakal turutin apa yang kamu mau" tak ada jawaban dari Jaesya. Jaebum frustasi dan mengacak acak rambutnya.

"Okey,kakak minta maaf, kakak janji gak bakal ngebiarin kamu sendirian di sekolah lagi. Besok sepulang sekolah kita ke taman hiburan, kita main sepuasnya. Bagaimana"

"Bener?"

"iya sayang, kakak bakal nepati janji tapi kamu gak usah marah lagi ya"
Jaesya mengangguk lalu menuju rumahnya.

Mobil Jaebum sudah melaju melewati rumah Jaesya.

~~~~~

Jaesya menuju kamarnya, di kamar sudah ada Rere. Ia mengacak-acak baju bajunya.

"Apa yang lo lakuin?"

Rere tak menjawab malah mengambil dress biru selutut

"Ini gue ambil ya,lo kan punya banyak dress dan baju di lemari lo"

"Ya" jawab Jaesya malas meninggalkan Rere yang masih sibuk memilih milih pakaian Jaesya.

Jaesya membersihkan badannya yang di rasanya lengket.
Setelah selesai mandi ia mengecek ponselnya.

2 new message

Kak Jae ❤

Jangan telat makan Cha💞,

Jangan marah lagi , kamu kalau marah jelek. See u tomorrow babe. I love u my little sister :*

Jaesya membaca pesan dari Jaebum dan tersenyum simpul.
Hanya dia yang ia percaya di dunia ini selain ayahnya.

To : Kak Jae

Kakak jangan lupa makan juga.
Me too kak^^ .

Send

Jaesya langsung beranjak menuju meja makan untuk makan bersama keluarganya. Setelah itu ia belajar lalu tidur.

Skip~

Seperti biasa Jaebum sudah stay di depan rumah Jaesya. Lalu melajukan mobilnya setelah Jaesya sudah di dalam mobil.

Di sekolah Jaesya menyusuri koridor berjalan dengan santai. Sepanjang jalan banyak yang menyapanya dan dibalas sapaan ramah olehnya.

"Jaesya!"

"lo ngapain lari lari gitu Han" tanya Jaesya.

"Gue tadi liat Jaebum. Gilaa,,, ganteng banget" cerocosnya terus menerus.

Jaesya memutar bola matanya. Sahabatnya itu dari dulu masih saja melirik cowok ganteng padahal dia sudah mempunyai Bobby,

"Biasa aja kali, inget lo udah punya kak Bobby"

"Hehe,yaudah ayo ke kelas"

Mereka langsung menuju kelasnya. Kelasnya sudah ramai dan sekitar 15 menit kemudian pelajaran pun dimulai.

Skip~~

Sepulang sekolah. Sesuai janji Jaebum, Jaebum akan mengajak Jaesya ke taman rekreasi. Meskipun hari sudah sore tapi ia akan tetap kesana.

Hanya dengan membayar uang yang lebih banyak. Mereka bisa memboking taman hiburan itu hingga malam.
Bagi Jaebum uang tak ada masalah. Asalkan Chachanya bahagia.

"Sudah kak. Ayo berangkattt" Ujar Jaesya begitu semangat.

At location

Mereka bermain dengan gembira. Menaiki wahana wahana yang biasa sampai yang exstrim. Mereka melalui kesenangan itu bersama-sama.

Di rasa sudah lelah. Jaebum dan Jaesya duduk di bangku kosong yang tersedia.

" apa kau bahagia?" tanya Jaebum

"Aku slalu bahagia saat bersamamu kak. Terimakasih kamu telah menemaniku di saat aku senang maupun susah. Hanya kamu yang aku punya di dunia ini. Ayahku jarang di rumah. Aku hanya bersama ibu tiri dan saudara tiriku"

Jaebum mendengar kata demi kata yang di keluarkan dari mulut Jaesya "Apa mereka menyakitimu?" tanya Jaebum mengelus elus rambut adik kesayangannya itu.

"Tidak, mereka tidak menyakitiku tapi aku tidak nyaman dengan mereka. Mereka hanya menghambur-hamburkan uang ayahku" bohongnya. Padahal mereka sering menyuruh-nyuruh Jaesya. Hanya di depan ayahnya mereka berlaku baik tapi di belakangnya ? Mereka sangat kejam. Jaesya hanya menurut. Toh tidak ada gunanya melawan mereka. Malah menghabiskan waktu saja. Hitung-hitung membantu pekerjaan pembantu di rumahnya.

"Saat kamu merasa kesepian kamu bisa tidur di rumahku. "

Jaesya mengangguk pelan.

Di rasa sudah hampir tengah malam. Mereka beranjak pulang.

At home

Sebelum keluar dari mobil ,Jaesya membuka tas biru dan mengeluarkan sekotak hadiah.

Jaesya meberikan kotak berwarna hitam merah itu kepada Jaebum.

Jaebum membuka isi kotak itu "Kotak musik dan sebuah Jam tangan limited edition"

"Maaf kalau gak suka, ini Jaesya beli dari uang tabungan Jaesya." Tegasnya
"Terimakasih sayang, kakak suka kok hadiah darimu"

Lalu Jaebum keluar dari mobilnya menuju jok belakang. Ia memberi juga sebuah hadiah. kotaknya lebih besar yang tadi ia dapatkan dari Jaesya.

"Buat Jaesya?"

Jaebum mengangguk dan menginstruksi agar Jaesya membukanya.

Kotak itu berisi Dress pink selutut, highshoes, and jacket. Di jaket itu ada tulisan nama Jaebum.

Jaesya menaikkan alisnya. Apa tidak salah,namanya Jaesya bukan Jaebum.

"Kok nama kakak sih" tanyanya.

Jaebum mengambil jaket yang sama dan bertuliskan Jaesya.

"Jaket mu kakak pakai jaket kakak kamu pakai ya" Jaesya hanya mengangguk.

"Makasih kak. Jaesya akan menjaganya. Jaesya masuk rumah dulu ya. "

Jaesya berjalan memasuki rumahnya. Ia berjalan santai melewati ruang tamu. Di sana gelap, mungkin sudah tidur semua. Ia melihat jam di tangannya. "01.30 pm" ujarnya

Cklek...

Lampu tiba-tiba menyala dan menampakan ayah ibu dan Rere ada di ruang tamu.

Ayah Jaesya tampak marah,terlihat dari sorot matanya "Dari mana saja kamu?jam segini baru pulang?"

"Dari taman hiburan" ujarnya santai.

Baru saja ayahnya akan mengucapkan sesuatu Jaesya sudah menceletuknya "dengan Kak Jae, ayah gak usah khawatir sama Jaesya. Sudah ada Kak Jae yang menjaga Jaesya" ujarnya berlalu pergi.

Tagg yoon-hana

Im Not CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang