Permintaan Terakhir Ara

288 5 1
                                    


Hai hai, aku mau coba bikin cerbung nih, judunya "permintaan terakhir ara" baca terus cerbung nya yaa thanks ^^

nanti dilanjut lagi ceritanya ☺dan comment ya cerita yg aku buat bagus atau gak, makasih ☺

"aku capek mah berobat terus, pokoknya besok aku mau ikut meet and greet cjr, lagian kan besok hari minggu, dan juga kan aku udah pesen tiketnya" ucapku dengan penuh rasa kesal.

mama hanya terdiam, mungkin ia mengkhawatirkan aku makanya aku tidak diizinkan ikut meet and greet cjr.

Aku memang sudah lama mengidolakanya, namun sampai sekarang belum juga bisa bertemu, aku mengidap penyakit kanker, sudah 4 bulan aku mengidap penyakit ini namun lama sekali pengobatan yg dilakukan agar bisa sembuh.

Esok hari tiba, aku hanya menangis di dekat jendela kamar, karena mama dan papa tidak mengizinkan ku untuk ikut meet and greet dikarenakan tadi pagi aku mimisan dan pingsan, aku sangat lelah denan semua ini, aku nggak mau seperti ini terus, aku ingin sembuh, bisa bermain, bisa pergi kemana saja, namun itu semua mustahil.

"adek, ayok makan dulu,nih aku taruh di sebelah kamu ya" ucap kak chika.

"gak mau, aku mau ketemu kak iqbaal di meet and greet hari ini kak" ucapku sambil menangis.

"adek, kamu itu sakit udahlah jangan pengen apa apa, udah tuh makan biar cepet sembuh" ucap kak chika membentak.

aku semakin sedih saja, kak chika memang seperti itu dia ketus tapi sebenarnya dia baik sekali.

aku hanya terdiam menatap foto sang idolaku di dekat jendela kamarku, tak sedikit pun makanan yang diberikan kakak, ku sentuh.

sudah beberapa jam aku merenung saja di dekat jendela kamarku, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, aku pun bergegas menuju ruang tamu dan terduduk di sofa.

dan mama mengahmpiriku "Ara, sudah dimakan makan siangnya?" tanya mama.

"belum, aku gak mau makan, aku mau ketemu kak iqbaal !" jawab ku dengan menyentak.

mama kembali hanya terdiam sebenarnya aku gak mau kasar kaya tadi ke mama, cuman kan aku kesal banget, bukan kesal sama mama, tapi kesel sama diri sendiri, kenapa harus sakit seperti ini.

Tak lama, papa datang ketika langkah kaki papa menuju ruang tamu dan ia melihat ku, ia hanya menyapaku "adek, papa pulang"
cuman kata itu yang ia lontarkan, aku ingin dia mengatakan

"suatu saat nanti papa akan pertemukan kamu dengan idola kamu"

tapi apa? itu semua gak mungkin.

cuman kak iqbaal yang bisa mengobati rasa sedih dan murung ini.

ketika makan malam di ruang makan, bersama mama, papa, dan kak chika.

kak chika mengatakan "adek, lo itu udah sakit, ditambah lo gak mau makan lo malah tambah sakit, dan gua jamin lo bakal tambah parah"

aku hanya terdiam dan meneteskan air mata. "huss, Chika jangan bicara seperti itu kepada adikmu" ucap papa dengan tegas.

" iyaa pa maaf, abis dianya sih kaya gitu" jawab kak Chika santai.

aku gak kuat nahan rasa sabar aku pun membanting gelas yang ku pegang. "apa sih mau kak Chika? hah? memang begini aku adanya, aku memang penyakitan, dan aku yakin pasti kakak malu mempunyai adik seperti aku, aku juga gamau ini terjadi padaku kak, tapi ini sudah takdir yg diatas, aku juga lelah kak dengan ini semua" sambil berlinang air mata aku mengatakan itu.

" sudah sudah, Chika minta maaf pada Ara," bentak mama pada kak Chika.

lalu kak chika minta maaf pada ku.
" adek Chika, maafin kakak yaa, kakak ga berniat apa apa, kakak cuman ingin kamu ga putus asa, kamu harus mau makan dan minum obat, biar kamu cepet sembuh sayang" ucap kak Chika jelas sambil memelukku.

" iyaa kak, maafin aku juga tadi aku ngebentak bentak kakak" jawab ku sambil mengusap air mata di pipiku.

Setelah aku dan kak Chika baikkan,
aku kembali melanjutkan makan malam, dan tak terasa waktu semakin malam, aku pun disediakan obat oleh mama lalu aku meminumnya, setelah minum obat, aku bergegas menuju kamar, lalu kubuka lemari belajarku dan kuambil laptop ku, kutiup debu debu diatas laptop, ku bersihkan laptop ku dengan tissue.

Setelah semuanya bersih dan nyaman digunakan, aku memainkan laptop ku, tak ada kegiatan yg ku lakukan selain twiting, ketika aku membuka timeline, banyak sekali teman teman di twitterku yang mengumbar umbar keasyikan nya bertemu cjr, semakin sdih saja perasaanku, aku kembali menteskan air mata, aku sedih kenapa aku gak bisa bertemu idolaku hanya karena 1 hal saja, yaitu penyakitku.

"Tuhan.... aku ingin kau angkat penyakit ini dari tubuhku" jerit tangisku dalam batinku.

Ketika itu pula aku tertidur.

sampai esok hari aku tertidur, dan ketika terbangun aku dan mataku tertuju pada jam dinding di kamarku, waktu menunjukan pukul '07.15' .

" mamaaaaa!!! hari ini aku skolaaah, tapi udah jam 7.15 aku telat lagi, mama kenapa gak bangunin akuu?" tanyaku pada mama sambil kerisauan.

"mama gak tega bangunin kamu sayang, tadi kamu pules banget tidurnya, kamu kan perlu banyak istirahat demi kesembuhan penyakit kamu" ucap mama dengan tenang.

" aaah penyakit lagi penyakit lagi, aku capek ma sama penyakitku, aku ingin ikut meet and greet cjr aja ga boleh karna aku sakit, sampai sampai sekolah pun harus aku korbanin demi penyakitku? gak, sekolah nomor satu ma" jawab ku dengan kesal.

" iyaa adek mama ngerti, yaudah maafin mama ya, besok kamu sekolah ya besok mama bangunin kamu pagi pagi yaa sayang" jawab mama dengan sangat lembut, dia tak mau membuat ku bersedih.

Bersambung

permintaan terakhir AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang