Declaration of War

3.9K 262 9
                                    

"Bermain polos heh Kushina, padahal aku telah mengetahui kebusukanmu dibelakangku"

"Benarkah?"

"Tentu saja, aku memiliki sumber terpercaya" Minato mengangkat kedua bahunya, membuat gestur seakan tak peduli. Padahal didalam hatinya jantungnya berdegup sangat kencang.

"Kalau boleh aku menebak yang menjadi sumber mu itu adalah Uzumaki Sara, benarkan?" Kushina berujar tenang. Dia tak sedikitpun merasa resah ataupun khawatir, bahkan saat ini ia sedang memotong sebuah apel yang tersedia.

"Kau tak perlu tahu" Minato masih bermain acuh.

Sebuah tawa anggun terdengar. Minato segera menolehkan kepalanya dan menemukan Kushina sedang menutup mulutnya anggun mencoba menekan tawanya. Bahu Kushina terlihat bergetar, ia menunduk menyembunyikan wajahnya.

"Ada yang lucu?" Minato menatap tak suka pada Kushina.

Kushina masih terus tertawa. Walau terlihat ia mencoba meredakan tawanya tapi tak berhasil. Menghitung mundur, tawa Kushina akhirnya berhenti walau tak sepenuhnya.

"Aku tak tahu kau memiliki bakat melucu anata"

Minato menekuk alisnya, ia tak mengerti mengapa Kushina bisa sesantai itu. Seharusnya jika apa yang dia ketahui adalah benar maka Kushina akan memperlihatkan ketakutannya.

"Apakah dia mengatakan bahwa aku adalah pembawa sial keluarga Uzumaki?"

"Hanya dirimu yang tahu. Bukan begitu Kushina?" Minato menyeringai pada Kushina.

"Eh bukan yang itu? padahal dia selalu memanggilku sebagai pembawa sial" Kushina mengerucutkan mulutnya lucu. Bagaikan anak remaja, Minato sempat memerah wajahnya. Namun dengan segera menghilangkan rasa terbakar di wajahnya sebelum Kushina tahu.

Kushina melanjutkan acara memotong apelnya yang sempat tertunda. Ia memotong dengan hati-hati diiringi senyum geli. Sesekali tawa lirih terdengar.

Minato menatap istrinya dengan tatapan tak terbaca. Instingnya mengatakan ada yang salah pada istrinya. Dan selama ini instingnya selalu benar.

"Aku tak tahu bagian mana dari pernyataan ku yang lucu Kushina?" Minato menatap istrinya tajam. Ia berusaha menyembunyikan ketakutannya, dan sepertinya berhasil atau mungkin tidak.

Kushina meletakkan piring berisi potongan apel ke hadapan Minato. Ia tersenyum menanggapi Minato. Entah mengapa ia merasa lelah.

"Kau bisa bertanya tentang diriku pada orang ini Minato" Kushina membuka ponsel pintarnya dan mencari sebuah foto di gallery. Lalu ia hadapkan pada Minato untuk menunjukkan sebuah foto usang. Di sana terdapat seorang pria tampan yang sedang memeluk Kushina muda dari belakang.

"Kau mengenalnya bukan?" Kushina menyimpan kembali ponsel miliknya.

"Uchiha Fugaku"

"Kau benar, Uchiha Fugaku. Pemilik Uchiha Corp yang menjadi saingan bisnis kita sejak dulu" Kushina berujar jenaka.

"Apa hubunganmu dengannya?" Minato menatap tajam Kushina.

"Apa aku tidak pernah bercerita? Dia adalah mantan kekasihku, sebelum bertemu denganmu kami berencana untuk menikah. Tapi kami tidak berjodoh" Kushina memiringkan kepalanya dan tersenyum kecil. Ia nampak menggemaskan walau usianya sudah hampir memasuki kepala 3.

"Yah walaupun akan terlihat lucu jika kau bertanya tentang istrimu sendiri kepadanya" Kushina bangkit dari kursinya dan duduk di ranjang Minato. Ia menunduk untuk memeluk Minato "karena kita sudah terlalu lama menikah untuk kau tidak mengenali istrimu sendiri sayang, bukankah itu lucu?"

WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang