A New Enemy?

3.2K 244 6
                                    

Sebuah mobil hitam legam terlihat berhenti di depan gerbang yang bertuliskan Konoha Gakuen. Ketika pintu mobil terbuka terlihat seorang berwajah menarik turun. Rambut pirang spikenya tertiup angin mendramatisir. Kaki jenjangnya melangkah pelan meninggalkan mobil itu di sana.

"Ohayou gozaimasu Namikaze-sama" seorang siswi yang berpapasan dengannya menundukkan badannya sembari menyapa. Ketika siswa-siswi yang lain mendengar nama Namikaze mereka mulai menepi dan menyapa sambil menunduk mengikuti pergerakan siswi tadi.

Namikaze yang disapa, tepatnya Namikaze Naruto, hanya melenggang lewat tak membalas sapaan. Kepalanya tegak tak ada senyum sama sekali. Tangannya yang bebas masuk pada saku celananya memberinya kesan cool.

"Ohayou Naruto-kun" seorang siswi berambut sakura berlari memeluk lengan Naruto.

"Hn ohayou" mendengar balasan dingin itu membuat si pemilik surai sakura mengerucutkan bibirnya lucu.

Ia berjalan mendahului Naruto dan menghalangi jalan Naruto. Menatap garang si pirang sambil berkacak pinggang. Sedang yang ditatap hanya menghela napas lelah.

"Kawaikunai" tangannya bergerak menarik kedua pipi Naruto. Sayangnya tidak ada ringisan kesakitan yang seperti diharapkan. Bibir tipis tanpa pewarna itu maju, menampilkan kesan imut karena dibarengi dengan gembungan pipi.

"Mou hontou kawaikunai" Sakura menghentakkan kakiknya keras, merasa kesal karena tak mendapatkan reaksi yang diinginkannya. Naruto hanya memutar matanya malas melihat kelakuan salah satu sahabatnya tersebut.

"Kau sudah mengenalku lama Sakura" memandang Sakura teduh menghiraukan tatapan memuja dari siswa-siswi yang melihat interaksi mereka.

"Kau benar, ayo kita ke kelas Sai dan Neji telah menunggu kita sejak tadi"

"Heh kawaii" Sakura tersenyum lebar dan segera menarik lengan Naruto.

"Arigatou" nadanya pun terdengar menggemaskan. Membuat banyak siswa disana bak tertancap panah cupid.

Mereka meninggalkan siswa-siswi di belakang mereka merasa iri atas interaksi mereka. Tak sedikit siswi yang harus menahan tangisnya ketika melihat Naruto terlihat begitu memuja Sakura. Atau begitulah yang mereka pikirkan.
.

.

.
"Pertandingan persahabatan?" Sakura menatap Sai antusias.

"Ya dua klub mereka akan bertanding melawan sekolah kita, ini akan menjadi kesempatan yang bagus bagi kita untuk mempererat persahabatan antar sekolah" Neji ikut menimpali.

"Jadi kapan?" Naruto bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku hukum yang ia baca.

"Dua minggu dari sekarang" Naruto mengangguk mengerti.

"Sekolah mana yang akan bertanding dengan sekolah kita?" Sakura menatap Sai dengan mata yang berbinar, jelas sekali dia merasa tertarik dengan kedatangan murid dari sekolah lain.

"Suna Gakuen, memangnya kenapa Sakura? Kau ingin berpacaran dengan salah satu dari mereka?" Sai tersenyum palsu kepada Sakura.

"Suna Gakuen ya, aku tidak berharap mereka datang ke sekolah kita. Aku membenci salah satu dari mereka" Sakura menyilangkan tangannya dan membuang muka, menegaskan bahwa dia sangat membenci sekolah itu.

Naruto hanya jengah mendengar interaksi teman-temannya. Ia melempar pandangannya keluar jendela memandangi langit biru yang cerah dengan sedikit awan menghiasi langit itu.

"Aku tidak mau tahu, kedatangan mereka harus kita sambut dengan sebaik mungkin jangan permalukan nama sekolah ini" Naruto menutup bukunya dan berjalan kembali ke bangkunya ketika ia melihat siluet gurunya telah datang.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang