Noname.

372 37 4
                                    

"Kau akan melepaskannya." Ujarnya diakhiri dengan serigaian.

Daehyun sungguh merasa terintimidasi. Melihat tatapan tajam seorang Park Chanyeol membuat tangannya sedikit gemetar.

Baekhyun yang menyadari tangan Daehyun yang gemetar lalu menarik ujung kanan bibirnya.

"Aku akan menghitung sampai tiga. Tapi, ah! Kurasa kau harus tahu sesuatu tentangku." Chanyeol berjalan kearah Daehyun lalu mendekatkan wajahnya kearah telinga Daehyun.

Chanyeol terlihat membisikkan sesuatu padanya dan diakhiri dengan smirk milik Chanyeol.

Sedetik kemudian mata Daehyun membulat. Kali ini bukan hanya tangannya yang gemetar tapi seluruh tubuhnya ikut gemetar. Perlahan Daehyun melepaskan tangannya yang mencengkram lengan Baekhyun.

"M-maaf-kan a-ku" Ujar Daehyun dengan susah payah.

Baekhyun menatapnya sedikit bingung. Hell, pria bodoh itu dari tadi tidak menndengarkannya tapi sekarang dengan tidak tahu malu meminta maaf padanya.

Daehyun membungkuk berulang ulang pada Chanyeol dan Baekhyun, sedangkan Chanyeol menatapnya dengan senyuman sinis, "Pergi."

Tanpa hitungan ketiga Daehyun langsung pergi dengan tergesah seperti orang yang baru saja melihat hantu.

Sementara baekhyun menatap Chanyeol datar, dia melihat kearah pergelangan tangan yang masih setia dipegang Chanyeol, "Lepaskan."

Chanyeol tersenyum melihat Baekhyun dan melepaskan pegangan tangannya dengan perlahan, "Maaf, tuan Byun."

Baekhyun masih setia dengan wajah datarnya dan berniat pergi begitu saja.

"Bukankah aku layak mendapatkan terima kasih?" Chanyeol menahan tangan Baekhyun kali ini dan membuat Baekhyun lagi lagi tersenyum sinis.

"Aku tidak pernah memintamu untuk membantuku. Jadi untuk apa aku berterima kasih padamu, tuan." Kali ini baekhyun berbicara dengan menatap wajah tampan CEO muda itu.

Chanyeol tertawa pelan, "kalau begitu, secangkir teh untukku tidak masalah, bukan?"

Mendengar ucapan bodoh Chanyeol, Baekhyun pun ikut tertawa. Tapi berbeda dengan Chanyeol, Baekhyun tertawa dengan wajah datar.

"Maaf tuan, aku rasa kau bukan orang yang cukup baik untuk minum bersama denganku." Lagi-lagi Baekhyun membalas ucapan Chanyeol dengan menatap wajah pria itu.

***


Chanyeol terus tersenyum memikirkan pertemuannya dengan Baekhyun. Lucu baginya karena terus membayangkan ekspresi wajah baekhyun yang baginya, menggemaskan.

"Byun Baekhyun," Ucap Chanyeol sekian kalinya dengan menatap foto Baekhyun ditangannya. "Tunggulah, tidak lama lagi kau akan menyandang margaku didepan namamu".

Chanyeol mengambil ponselnya disaku kemejanya, dan menekan panggilan cepat di layar ponselnya.

"Pesankan restoran untukku besok malam." Ucap Chanyeol sebelum mematikan layar ponselnya lagi.

***

Baekhyun duduk di depan cerminnya. Memandangi setiap bentuk wajahnya. Ya, tidak ada yang berubah dari wajahnya. Wajahnya masih sama sebelum orang itu menghilangkan senyum dari wajahnya untuk waktu yang sangat lama, bahkan mungkin senyuman itu tidak akan pernah terlihat lagi diwajahnya, pikir Baekhyun.

Baekhyun mengeluarkan sebuah kotak kecil sari laci mejanya. Sebuah kotak yang membuatnya menarik ujung bibirnya, miris.

"Apa yang kau lakukan sekarang? Setidaknya kau telah bahagia, bukan?" Lirih Baekhyun, kemudian memasukkan kembali kotak itu pada tempatnya semula.

drrrtt ddrrtt

Baekhyun mengambil ponselnya yang bergetar disampingnya. 1 pesan tanpa nama. Baekhyun tidak berniat sama sekali membuka pesan tersebut, sebelum ponselnya kembali bergetar lagi.

Dengan malas Baekhyun membuka pesan tanpa nama tersebut dan mengerutkan keningnnya saat membaca pesan tersebut.

Datanglah. Kalau kau ingin mengetahui apa yang belum kau ketahui (1)

Jangan beritahu siapapun, kalau kau gegabah, kau tidak akan mengetahui apapun sampai kau mati (2)

Baekhyun mendesah berat sebelum memasukkan ponselnya ke saku kemejanya. Bagi Baekhyun, waktunya terlalu berharga untuk menanggapi pesan iseng seperti ini.

Pria mungil itu hendak berdiri sebelum ponselnya kembali bergetar.

Sialan. Kenapa orang-orang bodoh ini tidak mau meninggalkan Bakehyun dengan tenang tanpa harus membuat kekacauan.

Tbc

Maaf author lagi sibuk skripsian. Part kali ini pendek ya maaf karena cuma ingin tau apa masih ada yg nungguin ff ini apa udh ngga ada wkwk




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SincereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang