Second

76 10 12
                                    

Kok Aldo sama Nina deket banget ya? Padahal kan Nina anak baru, sedangkan gue yang jelas – jelas udah hampir tiga tahun satu sekolah bareng sama dia tapi gak sedekat itu. Jangan – jangan Aldo mantan pacarnya Nina? tapi kok Nina gak pernah cerita ya? atau Aldo pacaran sama Nina? tapi selama sebulan terakhir ini Nina sering cerita ke gue tentang Vito bahkan yang gue tau Nina sering jalan sama Vito.Tau ah gue bingung, batin Silvia.

"Silvia perhatikan ke papan tulis!" tegur Bu Dwi.

"Hah, i.. iya bu!" kata Silvia terkejut.

"Anak – anak jangan kayak Silvia ya, kalo belajar itu fikirannya harus fokus buat belajar jangan mikirin cowok! Apalagi sampe ngegosipin cowok." Bu Dwi mulai menyinggung anak – anak cewek yang hobinya ngegosipin cowok – cowok.

" Iya bener bu, apalagi si Vea , Kanaya , Sara , sama Tariza, mereka tuh ratunya gosip!" Bagus mulai meramaikan suasana.

"Bener tuh gus!" tambah Aksa.

"Hey mulut tuh dijaga ya! Ratu gosip? Intropeksi diri dong lo! Masih mending gue sama anak – anak cewek ngegosipin cowok – cowok, daripada lu sama Bagus kerjaannya nonton video yang enggak – enggak terus lo ngasih tau ke anak – anak cowok lainnya. Dasar omes!" bantah Kanaya sambil menunjuk – nunjuk Bagus dan Aksa.

"Huuu...Omes!" anak – anak cewek menyoraki Bagus dan Aksa.

"Huuu...Cabe!" balas Bagus dan Aksa.

"Anak – anak semuanya diam!" suara Bu Dwi tegas.

Anak – anak terkejut mendengar suara Bu Dwi.Bahkan Aksa dan Bagus yang berdebat dengan Kanaya pun langsung terdiam.Suasana kelas IX A yang awalnya ribut kayak pasar sekarang mulai mereda, nyaris hening.

"Sekarang kalian kerjakan tugas uji kompetensi 1.1 dan 1.2 hal 58 yang ada di buku paket!" sambung Bu Dwi.

Silvia segera membuka bukunya. Lalu ia mulai mengerjakan tugas yang tadi diberikan Bu Dwi. Baru seperempat yang dikerjakan, ia langsung berhenti.Silvia susah fokus.Bayangan – bayangan pelajaran difikirannya kosong.Difikirannya hanya ada satu bayangan, yaitu "Aldo".

***

Silvia berlari menuruni tangga sekolahnya, kakinya berderap ribut. Karena tidak hati – hati, Silvia hampir saja terjatuh.Tetapi ini sudah jam setengah tiga, jelas saja Silvia panik karena setengah jam lagi dia harus sudah ada di rumah.Ia ingin memberikan kejutan kepada mama dan papanya yang pulang dari Bandung.

" Hati – hati dong kalo jalan! Untung aja ada gue, kalo nggak ada pasti muka lo itu udah ciuman sama lantai!" kata Vito sambil tertawa cekikikan.

"Iya deh, gue tau kok lo itu kan penyelamat bumi! Makasih ya Vit." Silvia mulai mengejek Vito.

"Penyelamat bumi ? Emangnya gue bobiboy? Sama- sama Sil." balas Vito.

" Ya emang kan lo itu Boboiboy? Kan lu punya temen yang namanya Gopal." Silvia meyakinkan Vito.

"Apaan sih Sil?" kata Vito sambil melipat bibirnya.

"Cieee... yang lagi deket sama Nina!" goda Silvia.

"Ahh...Jangan bahas itu dong Sil gue jadi ngefly nih!" kata Vito.Eksperesi wajah Vito yang tadi murung sekarang mulai ceria diikuti aura malu – malu yang terpancar dari wajahnya. Wajar saja Vito seperti itu karena hanya Nina saja perempuan yang didekatinya dan Nina adalah yang pertama membuatnya jatuh cinta.

"Iya deh semoga lo cepat taken ya sama Nina!" doa Silvia untuk Vito.

"Amin. Gue juga doain semoga lo cepet – cepet jatuh cinta dan lo bisa ngehapus status single lo!" Vito mengejek Silvia.

ILY Bad BoyWhere stories live. Discover now