2

122 17 15
                                    

*Rafajames started following you*

"What? Seriously? Sadar Alyena sadar..." gumamku sambil menepuk-nepuk kedua pipiku. Dan melihat ke arah layar ponselku. Lebay memang.

"Lo ngapain Dyn?" tanya Danielle yang tiba-tiba saja udah ada duduk di sampingku dengan Kenzie dan Bex yang berada di depanku.

Aku terkejut yang melihat mereka sudah duduk di tempatku secara tiba-tiba. "Lo ngapain Dyn?" tanya Danielle ulang.

By the way memang Danielle lebih suka manggil nama tengahku, Jordyn. Aku menaikkan sebelah alisku yang tidak mengerti maksud mereka.

"Huh! Tadi lo ngapain nampar-nampar pipi lo?" jelas Kenzie

"Hah? Emng gue nampar pipi gue? OIYAAA GUA DI FOLLBACK SAMA Rafa" ucapku yang sedikit mengecilkan suaraku di bagian "Rafa". Aku memperlihatkan layar ponselku kepada mereka.

"Waw ada kemajuan tuh." ucap Danielle. Aku yang mendengarnya hanya tersenyum senyum tak jelas.

"Dan lo tau ga sih di sini ada Rafa lagi kumpul sama gengnya yang dari tadi liatin ke arah sini terus. Mungkin dia lagi negliatin lo?" tambah Bex tiba-tiba.

Kami memperhatikan ke arah mana Bex melihat. Benar saja, Rafa melihat ke arah sini dan tersenyum ke arah ku?

Dan ada orang yang aku tabrak itu melihatku sekilas dengan masih muka yang datar. Tapi terlihat jelas kalau dia kesal denganku dan kembali berbicara dengan teman-temannya.

"Bex yang di samping kanan Rafa, yang gue tabrak tadi pagi namanya siapa? Tanyaku.

"Ohh itu Atha terus yang di depan dia itu Thomas. Emang kenapa? Katanya lo ga peduli, sekarang nannyain." canda Bex.

"Apaansi lagi pula gua juga ga nannya yang namanya Thomas. Tadi gua nabrak dia lagi terus ga sengaja numpahin minuman di bajunya. Sekarang dia kayaknya kesel banget deh sama gua. Gua jadi ngerasa bersalah gini" jelasku.

"Lo nabrak dia lagi?" ucap mereka kompak.

"Udah latihan berapa kali?" candaku. Mereka hanya memutar bola matanya kesal.

"Serius.. Lo tadi nabrak dia lagi? Terus dia marah ga? Dia ngomong lagi sama lo? Ngomong apa? Suaranya gimana? Gua belom pernah denger suaranya yaampun." heboh Kenzie.

"Kalo nannya satu-satu" kesalku.

"Hehe iya iyaaa" kata Kenzie sambil

Aku pun menjelaskan kejadian tadi, lalu kita hanya mengobrolkan hal-hal yang tidak penting. Setalah itu, kembali ke kelas saat mendengar bell sekolah berbunyi.

❄❄❄

Setelah pelajaran terakhir selesai, aku segera berjalan ke arah gerbang sekolah sambil menunggu untuk di jemput.

"Aleyna.. Gua ga jadi pulang bareng lo. Gua di jemput sama kakak gua. Tuh udah di depan" ucap Bex sambil menunjuk kakaknya.

"Oh yaudah. Byee" ucapku, lalu tersenyum ke arah kakaknya Bex.

Bex melambaikan tangannya. Aku pun membalasnya dengan senyuman. Setelah menunggu lama, aku memutuskan untuk menelpon supirku tapi tak ada jawaban.

Aku memutuskan untuk pulang menaiki bus sekolah. Saat sedang berjalan mengarah halte bus sekolah,
Tiba-tiba sebuah mobil hitam berjalan pelan di sampingku.

"Omg ini kenapa mobilnya kayak mengarah gue gitu sih. Apa jangan-jangan di dalam mobil itu ada orang jahat. Terus dia mau culik gue? OMG kan ga lucu kalau gua tiba-tiba ilang" batinku bertanya-tanya.

He's NandanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang