- Pembuka dan Penutup Halaman

40 4 5
                                    

Cinderella adalah gadis yang penurut. Ia hidup sangat bahagia bersama Ayah, Ibu , para pelayan dan peliharaannya. Sampai suatu ketika sang Ibunda meninggalkan dirinya dan tidak lama sang Ayah pergi mencari seorang pengganti dan bertemulah ia dengan seorang janda dengan rambut bulat hitam yang memiliki dua anak gadis berparas rupawan.

Sang Ayah mengikuti sang Ibu meninggalkannya lagi, kini ia sendirian. Seluruh pelayan di Rumahnya di pecat oleh sangat Ibu Tiri. Seluruh pekerjaan rumahpun menjadi kerja Cinderella yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menuruti perintah Ibu Tirinya. Ia di letakkan di kamar terkecil di rumah, yang hanya berisikan tempat tidur dan lemari.

Pengumuman pesta dansa penyebar di setiap sudut desa, pesta dansa tahunan sekaligus mencari pengantin wanita untuk si penerus tahta, Yang Mulia Pangeran Mahkota yang turut sering disapa Pangeran Menawan.

Cinderella membantu sang adik-kakak tiri untuk menge-pas gaun-gaun mereka yang cantik dan berkilau. Membantu menjahit beberapa mutiara putih tambahan di bagian dada dan pergelangan tangan.

Sampai ketika malam dansa tiba, Cinderella menuruni tangga rumahnya sambil mengenakan gaun putih indah milik ibunya yang tua. Ia tersenyum ketika menemukan Ibu Tiri dan Adik-Kakak Tirinya terpukau melihat betapa indahnya gaun tua berwarna putih itu.

Suara sepatu kuda terdengar berhenti didepan pintu kayu jati rumah. Ibu Tiri terlihat marah besar lalu menarik bagian gaun Cinderella dan merobeknya, ia juga menarik simpul di rambut Cinderella, menghancurkan tataan rambut yang telah ia buat seindah mungkin.

"Kau tidak akan pergi ke pesta dansa, Cinderella!"

Gaunnya hancur. Suara sepatu berhak milik Ibu dan Adik-Kakak Tirinya membuatnya menggeram lalu melangkah terhuyung menuju ke pintu belakang yang berada di dapur rumah.

Ia terduduk dan menangis sejadi-jadinya sebab gaun sang Ibu yang robek. Salah satu peninggalan dari Ibunya yang sangat berharga. Lalu, sebuah kemilau membentuk sebuah pusaran angin.

"Jinggeling jinggeling ba!"

Seorang peri tua bertudung biru muda muncul dihadapan Cinderella. Cinderella membersihkan sisa-sisa air matanya lalu menatapa ke peri paruh baya yang memegang tongkat tersebut. Matanya mengarah kepadanya, Cinderella mengernyit memerhatikan matanya, ia bisa melihat kobaran api, kilauan bintang dan air di saat yang bersamaan. Mereka berkedut.

"Kau siapa?"

"Ingin pergi ke pesta dansa, Ella?"

Cinderella menanyai beberapa hal kepada Peri tersebut sebelum menganggukkan kepalanya lalu kemilau cahaya terang dan kelap-kelip memenuhi badannya, menguncinya dalam sebuah lingkaran, usapan dingin menyentuh wajahnya dan kakinya, ia sendiri bisa mencium harum sihir yang menyengat. Gaun robek berwarna putih itu berubah menjadi gaun cantik berwarna biru muda dengan kemilau-kemilau indah. Serta sebuah sepatu kaca bening yang indah.

Ibu Peri juga mengubah binatang-binatang kecil seperti ayam dan tikus menjadi kuda dan pak kusir, tidak lupa mengubah labu menjadi kereta. Dan tidak lama Cinderella menaiki kereta kudanya dengan senyuman menawan. Ibu Peri menyuruh kuda untuk cepat bergerak sebelum ia teringat sesuatu lalu berteriak.

"Pukul 12 malam sihirnya akan hilang, Ella. Kembalilah sebelum jarum pendek mengarah ke angka 12"

Ia tiba di istana dan menjadi pusat perhatian seluruh undangan. Tidak hanya para undangan, si Pangeran yang Menawan pun juga mengajaknya berdansa dan berjalan-jalan di taman istana setelahnya.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang