Ruangan Putih

2.9K 118 5
                                    

Kutersadar dari tidurku yang panjang kulihat ruangan putih, selimut putih, bajuku putih, tembok putih, dan ranjang putih, semua terlihat putih saat itu, kecuali rambutku.

Badan gue saat ini sakit banget kayak abis nyangkul di sawah sepanjang 5 KM, tiba tiba seorang cewek datang dengan pakaian putih dan mulai menghampiriku.

"Apakah kamu malaikat? Apakah aku di surga?" , Tanya gue penasaran sambil berpikir kok bisa gue masuk surga dengan kelakuan gue.

"Dok, pasienn sepertinya mulai gila dok!!, "teriak cewek itu.

"ehhh guee enggak gila, enak aja, masih normal gue nih. "Sahut gue untuk menenangkan cewek itu yang ternyata adalah suster

"Ohhh. Sekarang kamu berada di Rumah Sakit SukaSakit deket Penjara SukaPenjara." Ujar suster

"Kokk bisaa gue ada disini? "Tanya gue.

"Kamu dianter sama teman temanmu berempat dan mereka berada dikamar sebelah kondisinya sama kayak kamu." Ujar suster

"Ohhh yasudahh,," ujar guee.

"Lhaa kamu gak ada yang jenguk?" Tanya suster

"Gak tahu. "Ujar gue.

"Orang tua kamu dimana?" Tanya suster

"Gak tahu, ntar kalo soal pembayaran semuanya gue bayar termasuk teman teman gue." ujar gue, gue berpikir kenapa gue dalam keadaan ginipun gak dijenguk ama orang tua guee.

"Yasudah kalo gitu, "ujar suster

"Suss tolong anter gue ke tempat temen temen.. " ujar gue

"Iyaa , saya antar." Ujar suster

Guepun dianter suster menuju ruangan temen-temen gue pake kursi roda buatan steve job. Gue pun akhirnya sampai di ruangan temen temen gue.

"Dahh sus sampe didepan pintu aja, biar gue aja yg buka, suster silahkan pergi dulu ntar kalo sudah selesai saya panggil." Ujar gue

Gue pun membuka pintu dan gue lihat raka,reyhan,andre dan bregas berada dalam ruangan yang cukup besar sambil tertidur di ranjang masing masing bersama dengan orang orang yang cukup tua, gue pun mendatangi mereka dan merekapun melihat kearah gue.

"Heyy put, gimana kabar lo? "Tanya bregas yang mengejutkanku

"Baik baikk, gimana kabar loo? Dan mereka siapa? "Tanya gue sambil mengarahkan muka gue kearah orang orang tua itu.

"Gue ya lumayan baiklah Ohhh kenalin ini orang tua guee. "Ujar bregas.

"Putra pradana pak buk., temennya bregas "ujar gue kepada ortu bregas

"Ohh iya nak,, gimana keadaan kamu nak?" Tanya ortu bregas

"Baik baik kok pak, malahan kalo bukan anak bapak mungkin gak tahu apa yang terjadi dengan saya pak." Ujar gue dengan sopan

"Iyaa nakk, yaudah istirahat biar cepat sembuh, "sahut ortu bregas.

"Siap pak, Untuk masalah pembayaran, bapak tenang aja biar saya yang bayar semuanya." Ujar gue.

"Ohhh makasih ya nak. "Ujar ayah bregas.

"Iyaa sama sama pak." Ujar gue

Kuhampiri raka, reyhan dan andre yang bersama para orang tuanya.

"Hai ka,rey,ndre gimana kabar kalian?" Tanya gue

"Baik baik aja kok kita,, "sahut raka

"Lo gimana dah baik kan?" Tanya reyhan

"Ya baik aja badan masih nyeri nyeri deing,, "ujar gue sambil senyum.

"Ohh yaudahh istirahat sana lo, biar cepet sembuh," ujar andre.

The Most Wanted BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang