Bangkok Love Story

3.5K 21 8
                                    

Cerita ini aku ambil dari www.ac-zzz.tk. oleh Gola Gong..

Ceritanya keren banget deh beneran !!

(and i was take it will full credit)

Bangkok Love Story

SAJAK BUAT SEKAR TOMBOI

(ditulis Bedi di sebuah sel penjara di Bangkok)

Ini sajak sederhana, Sekar. Kutulis malam hari. Saat dinding sel dingin dan

bisu. Ketika aku menggerutu mencari wangi rambutmu. Senyummu. Bertemu

tak bertemu jadi semu kini batasnya. Maknanya. Barangkali kita masih bisa

menghargai yang sia-sia; perjalanan hidupmu dan hidupku.

Segala yang riang adalah kamu, Sekar. Siapa sangka hidup akan begitu rumit.

Jangan hapus aku, ketika sinar purnama memasuki kamarmu. Seharusnya

kamu menghitung hari. Apa gerangan yang sudah kamu isi; kepada orangtua,

hidupmu, serta negara.

Apakah cukup buat kamu sebait sajak, Sekar? Mending di pinggiran jalan

saja. Nonton parade orang-orang; bergelimang uang dan gosip. Itulah

pengorbanan. Jadilah kamu alang-alang, selalu tunduk dihantam badai. Tapi

akarnya tak pernah tercabut. Menggeliat gemulai. Halus tak pernah

menyakiti.

Mari kupunya sajak, Sekar. Kubasuh dukamu. Getirmu. Ada

tembang khatulistiwa, legenda Baduy serta indahnya tatar Pasundan. Ya,

dengan sajak saja. Tapi, kemana gerangan senyummu?

Aku tak percaya bila sajak bikin kamu senyum, Sekar. Malah bikin cemberut.

Ah, tiuplah saja ketujuh belas lilinmu itu. Dekap erat Papa-Mama serta

bayanganku. Biarkan hari-hari terus bergulir. Gosip cuma omong kosong,

walau pada akhirnya kita terbelenggu.

www.ac-zzz.tk

Kehidupan senantiasa merenggut apa saja, Sekar. Tinggal tunggu Tuhan

bersabda: kuun fayakuun; jadilah maka jadilah! Hidupmu selesai. Berkemas

dan pakai baju sajalah. Sembunyi di balik sajadah.

Entah kenapa kutulis sajak buatmu, Sekar. Jangan berkata-kata, sementara

aku bingung wangi rambut dan senyummu di mana. Sekali lagi ini cuma terjadi

dalam sajak sentimental. Kutulis di balik terali besi yang angkuh. Bersama

dinding sel yang kusam dan bisu.

Tapi, selama aku masih berkata-kata, berarti aku masih hidup, Sekar.

BAB I

SENANDUNG NEGERI

Bangkok pagi hari. Matahari belum muncul dengan sempuma. Langit timur yang

bagai dibalut putih kapas mulai kemerah-merahan.

Jantung hari pun kini berdetak.

Para monk-bhiksu Budha--dengan jubah keoranye-oranyean (suka bingung soal

warna ini, kadang ada yang kekuning-kuningan atau kemerah-merahan pula),

berbaris satu-satu dengan tertib. Seperti kereta api saja; meliuk-liuk di

Bangkok Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang