The Meeting

65 0 1
                                    

"So we will break up?"
"Yeah we can't together anymore if like this"
Aku pun menutup Telfonku, habis sudah semuanya, memang singkat hanya sekitar 2 bulan seingatku. Aku mengambil nafas dalam-dalam. Memang benar kata orang, ketika putus cinta sakitnya pasti datang terlambat.
Aneh, aku kembali mengingat pertama kali kami bertemu.

21 Februari 2015
"Lu mau teman Rusia? Ini lu download aplikasi epenpal deh banyak orang Rusia dan Korea disana" kata Jay dengan bersemangat.

Kami berdua baru saja sampai di Rusia untuk berkuliah disini tepatnya di kota Vladivostok. Sebagai orang baru sangatlah sulit untuk mencari teman di tempat dingin ini, orang Indonesia pun hanya ada sekitar 6 orang.

"Ya sudah aku coba download deh, tapi mereka bisa ngomong bahasa Inggris kan?" Tanyaku takut takut, bahasa Rusiaku masih tidak bagus saat itu.

"Iya santai saja download deh" kata Jay.

Aku men download aplikasi epenpal tersebut, selagi menunggu aku terus membaca buku teks bahasa Rusia, sangatlah frustrasi disaat kita tidak bisa berbicara apapun.

Handphoneku berbunyi, tanda epenpal telah selesai di download. Aku melihat aplikasi tersebut, ah harus mendaftar pula pikirku.

Setelah selesai mendaftar, aku pun log in. Aplikasi ini seperti Facebook dan Instagram, ternyata aku dibohongi. Benar memang aku menemui beberapa orang Rusia tapi rata-rata mereka menyukai kculture seperti kpop atau kdrama.

Karena lagi bosan juga aku pun mulai mengirim pesan ke random people. Wanita Korea benar-benar berbeda pikirku, merek terlihat cantik dan lebih dewasa daripada umur mereka.

"Ye malah liat in cewek Korea hahaha, mereka cuma tebal di make up doang" Jay muncul tiba-tiba

"Well dari foto mereka sepertinya kamu benar hahah" iyaku. Tapi aku tetap saja mengirim pesan ke random people.

Rata-rata wanita di epenpal ini cukup sombong, bahkan yang orang Indonesia pun. Hmm entah lah mungkin mereka terlalu sibuk untuk membalas pesanku.

"Hi"
"Hey"
"What's up?"

Dan tidak ada balasannya lagi, Well mereka tidak harus membalas sih.

"Hey"
"Hey"

Ah dia mebalas, siapa dia? Kulihat profile nya. Seorang wanita kelahiran 1996 dan namanya dalam bahasa Korea, sepertinya dia orang Korea pikirku. Benar saja, setelah kulihat fotonya.

"What's up" balasku, pasti dia tidak akan membalas lagi pikirku.

"I'm in train right now" balasnya. Wow dia membalas dengan sangat cepat.

"Oh really? Where are you going?"  Tanyaku lagi, ini mulai muncul masalahku. Aku selalu gugup untuk memulai percakapan dengan seorang wanita.

"I'm going home" balasnya lagi.

"Oh? Are you alone?" Entah darimana aku berani menanyakan ini.

"Yes, i just back from my Friend's House" dia membalas

"Are you okay ? I mean it isn't good for girl walk alone" oke sekarang aku terlihat seperti cowok yang terlalu peduli.

"It's okay, my home not that far" dia membalas

"But thank you for worried :)" balasnya lagi

"So will you play a game with me?" Okey wtf sekarang, aku mengacaukan semuanya.

"What game?"

"It is like word game, like i say bag and then you say golf" karena gugup aku menciptakan sebuah game bodoh.

"Okey, i will start heaven"
"Noon"
"Normal"
"Long"
"Emm it is so easy for me" balasnya tiba-tiba

Wah apa yang harus aku balas, dia menjadi bosan.

"Oh okey so What's your name?" Tanyaku

"Jinyoung, Park Jinyoung :)"

Dan..that's when my journey with you begin..


***************

semuanya mohon saran dan kritiknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Online GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang