Prolog - Keseharian baru

395 14 0
                                    

“Shido! Aku memanggang sesuatu yang disebut kue kering!”

Rambut berwarna gelapnya berkibaran dekat pinggangnya.

Matanya berbinar bagaikan kristal berkilauan.

Seorang gadis dengan kecantikan yang tidak masuk akal mengucapkan kata-kata tersebut dengan bersemangat, sambil mengulurkan kotak yang dipegangnya pada Shidou.

Itsuka Shidou sedang berada dalam tekanan luar biasa saat membalikkan badannya dan memanggil nama gadis itu.

“To-Tohka...”

“Ummu? Apa!?”

Menyunggingkan senyum cerah yang seolah dapat membuat bunga-bunga bermekaran di sekitarnya, gadis itu —— Yatogami Tohka menjawab.

“... err, mengenai itu...”

Terlalu banyak hal-hal yang ingin dikatakannya, tapi ia tidak menemukan kata-kata yang cocok menghadapi senyum menawan itu.

Tanpa menyadari ada yang aneh dengan ekspresi Shidou, Tohka mengangkat penutup kotaknya.

“Yang lebih penting lagi Shido, coba lihat!”

Berbagai macam benda di dalamnya berbentuk tidak karuan dan dapat terlihat bekas gosong di mana-mana. Semua itu hampir tidak bisa dibilang kue kering.

Shidou dan Tohka berada pada kelas yang sama, tapi agar ‘setiap murid secara individual mendapatkan pendidikan menyeluruh’... atau begitulah alasan yang dibuat, berbagai hal seperti praktikum lab dan PKK-pun dilakukan secara berkelompok kecil.

Dengan kata lain, hanya para gadis yang mengikuti PKK hari ini.

“Ini...”

“Ummu, aku meminta yang lainnya untuk mengajariku. Aku sudah membuatnya, jadi cobalah!”

“...”

Shidou menggigil.

Perasaan ini bukanlah disebabkan oleh kue-kue buatan Tohka.

Untuk bicara gampangnya —— di dalam ruangan kelas, anak-anak lelaki lainnya sedang menontoninya dengan pandangan sebal.

Tapi hal itu bukannya tidak beralasan.

Kenyataan bahwa ia dapat menikmati kue buatan tangan sang gadis menjadikannya target kecemburuan anak lelaki lainnya.

Apalagi, dengar-dengar tepat setelah pindah, si Yatogami Tohka langsung meroket naik di Most Wanted Girlfriends Ranking (yang dirumorkan).

Yang paling dekat dengannya, sahabat yang ada tepat di sampingnya, Tonomachi Hiroto sedang memasang pandangan hampa (“Fuck, fuck, fuuuuck... Itsuka yang baik hati cuma Itsuka yang mati.”) sambil menggerutu tentang sesuatu dibalik tarikan nafasnya.

“? Kenapa Shido? Kau tidak mau makan?”

“Err... b-bukan... mengenai itu...”

Shidou berkata selagi pipinya berkedut karena gugup. Bahu Tohka mulai terkulai sedikit demi sedikit.

“Muu... begitu ya, karena Shido pandai memasak...”

“! B-bukan karena itu. i-itadakimasu!"

Shidou memantapkan keputusannya, dan mengambil sepotong kue kering dari kotak itu.

Lalu, saat ia perlahan mengangkatnya ke mulut——

“...!?”

Ketika perhatiannya terarah ke lain tempat, sebuah bayang-bayang keperakan terbang lurus di depan matanya.

Date A Live Jilid 02 - Puppet YoshinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang