UGLY - 17

930 45 3
                                    

Haloo... Aku balik lagi. Udah 1 bulan lebih yah blm update hehehe... Maap yakkk.....
Karya tulis bkin pala pecah jd better nyelesain karya tulis dlu baru lanjutin ini. Okee langsung aja yahhh....

Cekidotttt........

#################################

BRAKK....

Maria menggebrak meja itu dan berdiri. "cihhh.... " maria meludah kesamping

"Anak mu telah membuat putriku buta dan pita suaranya rusak!! Lalu kau mau menikahkan putramu dengan putriku???!!

Hahaha.... Kau gila tuan wijaya!!!" maria pergi meninggalkan mereka bertiga di meja itu.

"wil, aku tau kesalahan putraku tidak akan pernah termaafkan. Tetapi aku mohon berikan putraku kesempatan untuk menebus kesalahanya." Mohon glen.

"Kem....

"GAKKK.... Aku gak mau dad. Aku gak bakal mau nikahin anak pelacur itu! Sekarang dia uda buta apalagi dia kaya orang gagu gitu!" luis menolak dengan terang-terangan bahwa ia tidak mau menikahi tiara.

BRUKKK.....

"Jangan pernah menyebut istri dan putriku seperti itu!" wilson menonjok rahang luis hingga luis terjatuh.

Luis bangun lalu pergi ke luar dari kantin rumah sakit itu.
Glen hanya diam melihat kejadian itu karena ia tau luis salah dan ia tidak akan pernah membela anak itu.

"kembalilah besok glen. Bicarakan dengan tiara dan maria kembali!" tanpa memandang glen lagi wilson langsung beranjak pergi.

"Kenapa kau melakukan ini luis?" batin glen meringis.




Seorang pria memerhatikan tiara yang sedang tertidur dari balik kaca yang membatasi ruangan tiara dengan ruangan luar. Pria itu adalah pria yang mengambil ciuman pertama tiara, Alvin.

ALVIN POV

"Mine," kenapa ini terjadi mine? Kenapa kamu mengakui hal itu? Kamu membuat dirimu jadi luapan emosi mereka dan kamu melukai hatiku juga mine.

Cklek....

"nak alvin, apa yang kamu lakuin disitu? Ayuk.. Masuk aja. Tiara lagi tidur cuman bentar lagi juga bangun soalnya uda tidur dari lama." Aku melihat bunda tiara yang membuka pintu dan mengajak ku masuk untuk melihat tiara.

"Hmm... Nanti saja bunda. Aku ada urusan sebentar nanti aku balik lagi," ku ucapkan hal itu sebagai penolakan secara halus kepadan bunda tiara. Aku tidak kuat menahan air mata ku jika melihat tiara dari dekat. Aku ingin segera pergi dari sini.

"Baiklah, nanti kau masuk saja yah... Jangan di depan kaca seperti ini," bunda tiara tersenyum saat mengatakan itu.

"Iya, tante. Aku pamit yah,"

"iya," bunda tiara kembali masuk ke ruangan inap tiara.
Aku harus pulang dan menenangkan diriku.

POV END

Keesokan harinya glen datang kembali tapi tidak dengan luis. Glen memasuki ruangan tiara di saat tiara sedang terduduk di ranjangnya.

"Selamat pagi, tiara." Sapa glen.

Tiara memiringkan kepalanya saat mendengar sapaan seseorang.

"si.a.pa?" ucap tiara.

"Kamu kenal om tiara, om daddynya luis. Glen wijaya,"

"o.o.h, om gl.en." Tiara tersenyum saat menyebut mengingat sosok glen wijaya.

"A.da ap.a o.m?" tanya tiara.

"dimana ibu mu tiara?" glen menjawab dengan pertanyaan.
"B.u..n.da ma.ksu.d om?"

"iya, tiara."

"bu...nda lag.i ke.l.uar se.be.ntar om."

"oh..yasudah om bicara dengan mu saja yah nak,"

"tiara, om langsung aja yah. Om mau luis bertanggung jawab dengan apa yang dia perbuat kamu tiara. Yaitu dengan menikahimu tiara."

"aku tidak tega melihat tiara berbicara banyak. Aku langsung berbicara langsung apa maksud kedatangan ku," batin glen.

"Mak.sud om?"

"maksud om luis akan menjadi suami kamu sebagai tanggung jawabnya tiara. Luis harus bertanggung jawab."

"ta.p.ii....

"kamu pasti setujukan tiara? Oke... Aku akan berbicara kepada bunda mu bahwa kamu setuju menikah dengan luis. Terima kasih tiara sudah mencoba untuk memberi kesempatan kepada luis untuk menebus kesalahannya. Oke om pergi dulu yah... Besok om akan datang lagi untuk membicarakan pernikahan ini. Dahh... Tiara."

Glen keluar dari ruangan itu. Sedangkan ekspresi tiara sangat tidak terbaca.

"apa?! Aku menikah dengan luis? Ini gilaaa...! Aku bahkan belum menjawab setuju atau tidak tetapi om glen sudah langsung bilang setuju. Ini gimana? Aku tau bunda bakal marah banget kalau tau hal ini. Tetapi dengan menikah dengan luis, aku pasti akan pisah rumah dengan bunda dan bunda akan fokus dengan membuat mr.wood jatuh cinta kepadanya. Kebahagiaan bunda adalah nomor satu bagiku walaupun aku harus mengorbankan kebahagiaan dan masa depan ku, aku tidak peduli." Pikiran tiara bergejolak dengan hal pernikahan dan ia sudah memutuskan.



Maria marah besar saat mendengar bahwa putrinya menyetujui pernikahan ini.

"GAKK!! Kamu gak boleh nikah ama bajingan cilik itu! Bunda gak restuin kamu tiara!" tiara berjengit saat mendengar suara mengelenggar bundanya.

"pokoknya bunda gak bakal setuju tiara. Apa-apaan kalian menikah dengan kondisi kaya gini! Mending kalau dia cinta ama kamu lah ini dia sama sekali gak cinta kamu bahkan dia benci kamu tiara! Bakal jadi apa kamu tiara saat menjalani mahlagai rumah tangga kamu, hah?! Cukup bunda yang harus mengejar cinta bunda tapi gak dengan kamu! Bajingan cilik itu aja sekarang gak tau keberadaanya dimana tiara. Dia sama sekali ada niat buat tanggung jawab kamu! Daddynya yang memaksa dia buat bertanggung jawab tiara. Kamu bisa ngartiin sendiri kan tiara?! Dia benar-benar gak ada rasa bersalah sama kamu! Bunda gak bakal mau percayain kamu sama dia tiara. Yang ada dia bakal siksa kamu seumur hidup kamu tiara! Bunda gak mau tiara! Liat aja yah tar dia dateng kemari bakal bunda garuk mukanya. Biar kaya aspal jalanan yang mau di betulin! Ancur bentuknya....huhhh!" maria berkoar-koar saat ini.

Tiara yang mendengarnya hanya tersenyum-senyum sendiri karena bundanya pasti terlihat lucu sekarang. Ia membayangkan di atas kepala bundanya sedang ada api yang bergoyang-goyang.

"Tiara! Kamu kenapa senyum-senyum gitu. Bunda lagi bilangin kamu eh kamu malah senyum gak jelas gitu!" dumel maria.

"Bun..da lu.cu," tiara tertawa sampai terlihat giginya.

Maria tertegun melihat tiara tertawa selebar itu. Seorang gadis yang mengalami kondisi seperti ini masih bisa tertawa selebar itu.

"bu.nda sin.i deh," tiara menepuk pinggir ranjangnya agar maria duduk di sampingnya.

"Bu..nda ku ya.ng pa.l.ing ca.ntik di. D.uni.a i.ni, d.dengerin ya.h ak.u ju.ga mau me.ngejar ci.nta aku j.uga bund.a . a.ku ba.kal ny..erah ka.lau ak..u kal.ah bu..nda," tiara susah paya berusaha berbicara dengan lancar.

"Tapi tiara...

"K.ita ba.kal per.gi ke..tem.pat ya.ng bun.da jan.jiin ka.lau ki..ta be.rrdua ka..lah ta.p.i Ka..lau bu.nda be..rhasil , bu..nda an..ter ak.u aj.a ke..sana. A..ku pa..sti ba..kal baha..gia di..tempat itu," tiara tersenyum tulus. Senyum yang sangat indah.

"iya sayang, iya hiks......" maria melihat tiara, kenapa nak? Kenapa tuhan memberikan takdir seperti ini kepada kita?

"putriku tiara, nama mu seperti hatimu sayang. Mutiara yang indah dan sikap mu seperti berlian yang sangat bening dan memukau. Karna itulah bunda menamai mu DIAMOND MUTIARA HUNTARA," maria tersenyum sambil melihat tiara.

Part selanjutnyaa hari iniiiiiii.....
Tungguuuu yahhhhhh.........

#MYBIGCORNDREAM98

Ugly Girl Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang