Ssangnamja!

9.3K 737 47
                                    

.

Saat ini pria yang digemari satu sekolah tersebut tengah menyibak rambutnya dengan jari-jarinya kebelakang, membuat pesona si pria berambut hitam legam itu menguat. Semua gadis-gadis bahkan guru-guru wanita pun hampir dibuat mimisan olehnya. Iya, Park Jimin nama pria tersebut, pria dengan sejuta gemilangnya, baik hati, senyumnya manis, semua wanita rela mengantri barisan sepanjang apapun untuk kencan satu jam saja dengannya. Tapi sayangnya Jimin tak tertarik akan hal tersebut, Jimin bukan seorang yang menyukai yeoja dengan dua buah melon besar sekalipun. Jimin hanya menyukai satu orang, dia bukan seorang yeoja, dia seorang namja berambut coklat dengan senyuman manisnya.

Jimin mengagumi segalanya dari namja tersebut, Min Yoongi namanya. Kakak kelasnya dengan sejuta kalimat tajam dalam kamus yang sudah Jimin catat pada saat ia mencoba mendekatinya, seperti yang tercatat pada nomor 132.

"Namja bantet berwajah om-om pedofil mencoba mendekatiku?" itulah yang Jimin dengar saat Taehyung memberitahu jawaban Yoongi saat ia mencoba menyuruh Taehyung untuk bilang ke Yoongi jika Jimin ingin mendekatinya.

.

Hal-hal menarik yang Jimin alami saat ini adalah bisa bertemu tatap dengannya meskipun sesekali Jimin bersiul dihadapannya. Yoongi terlihat merona sedikit dan berjalan secepat mungkin. Biasanya Yoongi tidak akan peduli jika Jimin akan menggodainya. Tapi kali ini ia terlihat merona.

Jimin akan terus berusaha bagaimanapun agar ia bisa berbicara dari hati ke hati dengan Yoongi. Ia bahkan paham kecantikan Yoongi baik luar dan dalamnya. Jimin benar-benar jatuh hati rasanya.

.

"Apa? Dia hari ini piket menjaga ruang kesehatan?!" seru Jimin. Bahagianya mendengar Yoongi hari ini yang menjaga ruang kesehatan. Ia akan menyusun rencana sebaik mungkin agar bisa bertemu dan melakukan pendekatan dengan Yoongi si manisnya.

Jam pelajaran olahraga tiba, ini adalah pelajaran kesukaan Jimin. Ia melakukan pemanasan yang cukup baik, semua wanita menatapnya dengan memuja dan berbisik-bisik 'oh betapa seksinya!'.

Saat pengambilan nilai basket dimulai, bisa ia lihat dari kejauhan Yoongi berjalan dipinggir lapangan sendirian sambil menenteng kantung plastik. Jimin tersenyum dan tidak terfokuskan, ia terus menatap Yoongi yang semakin lama semakin menghilang dari arah pandangnya dan-

JDUKKK! BRUAGH!

-Jimin tertimpah 3 tangga menyakitan diwaktu ini, pertama kehilangan bayangan malaikatnya, kedua palanya terlempar bola dan ketiga tertabrak tubuh temannya. Dan hal tersebut membuat bagian sudut kepalanya memar dan tangannya terasa nyeri. Semua temannya panik, terutama para gadis-gadis.

Jimin dibantu Taehyung untuk pergi ke UKS, entahlah ini sebagian rencana Jimin atau ketidaksengajaan saja.

"Hei siapapun didalam, tolong buka pintunya. Teman bodohku terluka!" teriak Taehyung dari luar.

Krekk-

Sosok yang Jimin puja membuka pintunya dan menatap mereka berdua dengan tatapan sayu bingung yang teramat manis. Jimin terdiam beberapa saat dan tersenyum kecil kearahnya. Tetapi jawabannya hanyalah helaan nafas.

"Bawa dia masuk." Ucapnya singkat.

Jimin dibaringkan dan Taehyung berdiri disampingnya. Yoongi terlihat sibuk menyiapkan beberapa obat dari kotak obat-obatannya. Jimin mengisyaratkan Taehyung untuk keluar. Taehyung sempat tidak mengerti dan menolak tetapi Jimin menatapnya dengan tajam dan membuat Taehyung hanya menggelengkan kepalanya dan keluar dari ruangan tersebut.

"Ada apa denganmu?" tanyanya sambil menyiapkan kompres es batu.

"Aku terkena bola basket dan tertabrak temanku."

My Tsundere SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang