Cheap Trap

570 70 3
                                    

Pria manis dengan mata hazel, rambut hitam pekat dan masih dengan seragam SMA nya, kini duduk merapatkan paha, tidak lupa tubuhnya yang tegap dan memasang mata yang polos duduk disofa apartementnya.

Krett

Pintu apartementnya terbuka, bisa ia lihat, seorang pria ber-nametag 'Park Jimin' yang merupakan seumuran dengannya masuk.

"Kau Min Yoongi bukan? Aku Park Jimin dari SMA Jaeri" Jimin pun mengulurkan tangan, namun Yoongi menggaruk kepalanya malu-malu sembari menundukan kepalanya dan menggapai salaman tersebut.

"cih, jujur kau bukanlah tipeku, pemalu dan pasif" Jimin menarik tangannya kembali, dan memasang wajah tidak tertariknya.

Min Yoongi masih menundukan kepalanya dan wajahnya memasang ekspresi dingin, berbeda dari sebelumnya.

"Kau punya rokok?" Tanya Jimin, secara reflek Yoongi mengambil rokok dibelakang bantal sofanya.

"Wah ternyata kau memang uke yang nakal. Kau sudah mempersiapkan rokok untuk pelangganmu. Aku tidak mau banyak omong. Berapa harga untuk menggenjotmu 3 jam?" Tanyanya frontal dan langsung membuat Yoongi tersenyum singkat.

"Aku butuh bayaran untuk operasi adikku, uang sekolahku dan juga untuk ibuku" ujar Yoongi dengan wajah memelasnya.

"sudah berapa kali kau melakukan ini?" Tanya Jimin sembari melepas kancing kemeja sekolahnya satu persatu.

"Dua kali dengan ini" Yoongi meremat dengkulnya yang masih dibalut dengan celana SMAnya ketika ia melihat Jimin telanjang dada, bisa ia lihat otot-otot sempurma menghiasi perut dan lengannya.

"Dengarkan aku.." Jimin mengeluarkan ponselnya dari saku celananya

"...aku tak bisa membayarmu apapun, tapi kalau kamu melaporkan atau memaksaku untuk membayarmu, aku tak segan-segan untuk menyebarkan pernyataanmu ke situs sekolahmu. Bahkan kemanapun kau berada" berengsek Yoongi sudah menduga Jimin hanya menjebaknya saja.

"Kenapa? Kenapa kau melakukan ini kepadaku? Kau tahu aku melakukan ini karena sesuatu yang mendesakku, bukan kemauan ku sendiri" ujar Yoongi sambil meneteskan air matanya, ia menangis terdesak.

Park Jimin pun tersenyum licik, ia berdiri dan melemparkan beberapa lembar uang ke wajah Yoongi.

"Dasar jalang, kau tidak bisa kabur dari ku berengsek. Aku tidak peduli dan tidak akan ibah padamu, aku tunggu kau dikamar, jika berani melawan aku tak segan-segan membunuhmu!" Bentak Jimin dan pergi ke kamar apartement milik Yoongi.

Setelah pintu kamar apartement Yoongi tertutup rapat, wajah Yoongi seketika berubah.

Dari wajahnya yang sedih, mata yang sembab menjadi wajah yang datar dan dingin. Ia mengusap sisa air matanya dengan lembut.

"Haha sialan dasar. Main-main dia denganku" Yoongi menarik satu putung rokok dan menyalakannya.

Wajah polosnya tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan saat dirinya mengisap putung rokok yang ada ditangannya.

Ia menarik ponsel yang ada di meja dan terlihat sedang ingin menelfon seseorang.

"Ah. Kak Taehyung, emmm begini soal yang tadi kita bicarakan, a-aku ada waktu malam ini, ibuku masih menjaga adikku dirumah sakit" intonasi suaranya berubah menjadi manis lagi.

"......."

"Soal bayarannya kita bisa bicarakan nanti, saat bertemu, te-terimakasih kak"

Yoongi menutup telfonnya dan mematikan rokoknya di asbak.

Ia pun berdiri dan berjalan memasuki kamar apartementnya.
Yang mengejutkan adalah kamar apartementnya diisi oleh banyak orang dengan pakaian berdasi dan berjas mewah.

"Oke semuanya harap tenang..." Yoongi berdiri ditengah dengan senyuman manisnya

"...Pertama, seperti biasa kami hanya menerima cash. Kedua kami menjual ginjal, jantung, otak, hati, mata, gigi, darah dan dijual secara terpisah dengan harga yang berbeda-beda" ucapnya dengan nada cepat.

Semua orang yang ada dalam ruangan dengan cepat mengeluarkan uang mereka dan ada yang langsung membuka koper yang berisikan jutaan dollar.

"Maaf saya mau tanya, apa golongan darahnya?" Tanya seorang pria tua.

"Ah iya sebentar, saya tanyakan dulu" Yoongi langsung memasuki kamar kedua.

Dimana dalam kamar tersebut, ia bisa melihat Jimin terbaring di ranjang dengan tangan dan kaki terikat, serta mulut yang ditutupi dengan kain. Selain itu ada beberapa orang yang menggunakan masker. Beberapa menyiapkan alat bedah.

"apa golongan darahnya?" Tanya Yoongi pada seseorang yang menggunakan masker yang bukan lain adalah ahli bedah.

"B" ujar pria tersebut.

Melihat Jimin berontak dan berusaha berbicara dengan Yoongi. Membuat Yoongi tertawa seram.

"Aku tahu kau suka melecehkan anak lain selain aku, tapi kau salah korban kali ini bung" Yoongi menampar mulut Jimin yang ditutupi kain dengan uang yang tadi Jimin lempar kearahnya.

"Lakukan operasi, mulai dari matanya, selanjutnya terserah kalian" mendengar hal tersebut keluar dari mulut Yoongi. Jimin langsung membrontak hingga wajahnya merah dan matanya mengeluarkan air mata.

Sedangkan Yoongi hanya tersenyum polos dan keluar dari kamar tersebut. Sambil menutup pintunya.

Dan beberapa ahli bedah tersebut langsung mengerumuni Jimin.




END

Wa Gila si.
Udah lama tak berjumpa.
Sekalinya balik updatenya beginian wkwkwkwk.
Vote dan comment kalian bikin aku semangat loh

My Tsundere SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang