Message .2

503 60 16
                                    

Takut. Satu kata beribu arti, dan itulah yang saat ini Yoongi rasakan, ia refleks teriak setelah melihat penampakan yang muncul didepannya tadi.

Bayangan tersebut hilang dalam kegelapan, ia berusaha mencari tongkatnya dengan senternya. Ia meraba-raba lantai, berharap tongkatnya berada disekitarnya.

Ting!

Tidak ada disana sayang

Pesan tersebut membuat Yoongi bergidik ngeri. Ia berusaha berkali-kali mendial nomor Hoseok, tapi tak kunjung di angkat.

Hoseok! Tolong aku! Ada seseorang ingin membunuhku!

Dan lagi Hoseok tak membalas pesannya, dengan tangan penuh keringat dan gemetaran, ia mendial nomor polisi.

Tutt.. tuuttt...

Klekk!

"Malam ada yang bisa dibantu?"

"Halo?! Ini polisi benar? Tolong aku, a-aku Min Yoongi tinggal di apartement Mundong lantai ti-"

PRAKK!

Tiba-tiba saja ponselnya terpental, ada yang menepaknya dari belakang dan layarnya pecah. Tubuh Yoongi terkaku, ia meneteskan air mata tanpa bergerak.

Secara perlahan dengan kepala bergetarnya, ia memutar kepalanya.

"Aku disini Yoongi, kau senang" Mendengar tersebut Yoongi refleks bergidik ngeri dan mengesotkan tubuhnya ke pintu keluar apartementnya.

Brakkk!

Pintunya tertutup rapat saat Yoongi sudah sampai didepan pintunya, ia berusaha meraih kenop pintu, dan berhasil.
Namun pintu tidak mau terbuka.

DOK! DOK! DOK!

"TOLONG! SIAPAPUN DIDEPAN TOLONG AKU! KUMOHON" Teriak Yoongi sambil menangis.

Tiba-tiba Yoongi terdiam, ia punya sekelebat ide, ia mengesotkan tubuhnya ke balkon apartementnya, dibalik sela-sela pagar ia berteriak,

"SIAPAPUN DI ATAS BANT- ekhhh-"
Y

oongi tercekik,

Secara tiba-tiba dengan sendirinya, kakinya berdiri, ia mencekik dirinya sendiri dengan tangannya.

Yoongi tidak lagi bisa bernafas, dan secara tiba-tiba cekikan itu terlepas dari tangannya sendiri. Iya Yoongi melawan dirinya sendiri yang entah tiba-tiba bergerak dengan sendirinya.

Ia berjalan dengan lancar tanpa merasakan sakit, tapi ia tidak bisa mengontrol apapun dalam tubuhnya meskipun ia masih sadar.

"Tuhan, hikss ada apa ini?" Tanya Yoongi sambil terisak nangis.

Tubuhnya di bawa kedapur, secara otomatis ia mengambil gunting. Matanya membelak kaget melihat dirinya mengambil gunting tersebut,

"Ayo sayang kita akan bersama"

Kata-kata itu terngiang-ngiang ditelinga Yoongi.

Gunting yang ada ditangannya terarah ke arah perut Yoongi, namub Yoongi masih bersikeras melawan setan yang ada dalam tubuhnya.

My Tsundere SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang