3

27 3 4
                                    

***
Setelah pergi dari rumah sakit , Aku dan Nathan menuju ke rumahnya mengikuti sirine ambulance yang mengantarkan jenazah

Aku masih terdiam , masih tidak percaya secepat ini kah dia pergi?

Keesokan harinya jenazah itu dimakamkan dipemakaman keluarga Nathan , waktu itu hari sangat cerah langit biru matahari bersinar sangat terang. Akan tetapi hati Nathan tidak secerah matahari ataupun sebiru langit , ini merupakan hari yang sangat menyakitkan baginya bagaimana melihat seseorang yang sangat dia sayangi telah pergi meninggalkan nya selama-lama nya

Setelah acara pemakaman semua selesai dan semua orang kembali , Aku menepuk bahu Nathan pelan

"Ayo pulang" ucapku

"Kamu duluan aja , nanti aku nyusul" jawabnya

"Baiklah.." ucapku mengerti

***
Sekitar 20 menit an Nathan datang dan langsung masuk mobil , hening sejenak

"Mau langsung aku anter pulang?," Tanyanya sambil menyalakan mesin mobil

"Ketempat biasa dulu , baru pulang" Jawabku yang langsung direspon Nathan dengan anggukan kepala

Diperjalanan aku hanya menatap jendela melihat pepohonan yang ada dipinggir jalan , suasana dimobil terasa sunyi senyap tidak ada yang berbicara hanya ada suara mesin mobil dan AC

Tiba-tiba terlintas dipikiranku satu pertanyaan yang ingin sekali aku tanyakan , tapi melihat kondisi dan raut wajah Nathan yang masih murung
aku mengurungkan niatku untuk bertanya , mungkin belum saat yang tepat





haloooooo cieee gue tumben bgt ngepost langsung 2 part wkwk walopun pendek gpp lah ya hehe tunggu part selanjutnya yaaa hehe
Sorry ini juga masih pendek hehe

I don't need your vote , i just need your comment guys😂😘

-Ay

Love EquationsWhere stories live. Discover now