Part 6

3.6K 337 20
                                    


Disclaimer: Naruto dan seluruh castnya adalah milik Masashi Kishimoto. Tulisannya ini dibuat hanya untuk menghibur dan merupakan ungkapan seorang fans saja. Kesamaan dalam bentuk apa pun yang ada dalam cerita ini adalah kebetulan semata.

Yo kembali lagi dengan saya~

Diingatkan kembali yaa kalau saya hanya menulis part genap. Part ganjil ada di lapak melodynath .

.

.

.

"Menma kau tidak apa-apa kan?"

Menma mengangguk dengan lemas. Naruto yang melihat raut wajah syok di muka Menma langsung memeluk putra semata wayangnya itu.

"Na.. ru.. to"

Naruto menyadari ia melupakan seseorang yang sejak tadi berada disana. Ia melepaskan pelukannya pada Menma lalu ia menghampiri sosok gurunya yang terlihat sulit bergerak.

"Sensei kau tidak ap.." Naruto membelalakkan matanya. "Ugh.. tanganku.. apa ini efek serum itu?"

Naruto menyentuh tubuh Jiraiya yang sudah keringat dingin dengan tangan kirinya. Ia mulai panik dan tak tahu harus melakukan apa karena ia bukanlah ninja medis.

"Naruto!"

Sasuke muncul dengan wajah yang berantakan. Sebelumnya, Sasuke memang merasakan firasat buruk. Ia langsung pulang ke rumah dan tidak menemukan seorang pun di rumah mereka. Kemudian ia pun melacak cakra Naruto dan mengikutinya sampai kesini.

"Kau telat teme. Sekarang bantu aku membawa petapa genit ini dan mengobatinya. Biar Menma bersamaku" Naruto menggandeng Menma.

"Tangan Tou-chan tidak apa-apa?" Menma mulai khawatir ketika mengingat jarum Kabuto yang sempat menancap pada lengan Naruto.

"Kau terluka Naruto?" tanya Sasuke saat mendengar pertanyaan Menma pada si pirang.

Naruto menggeleng pelan "Aku akan baik-baik saja. Cepat bawalah sensei ke tempat yang aman Sasuke" ucapnya.

"Baiklah. Kalian pulanglah dan hati-hati" ucap Sasuke yang kemudian ia langsung pergi dengan membawa Jiraiya yang terlihat lemas itu.

Setelah Sasuke pergi, Naruto menatap Menma yang ternyata bocah itu sedang menatapnya juga. Ia pun tersenyum pada putra kesayangannya itu.

"Ayo kita pulang Menma.." ajaknya.

Menma masih menatap Naruto tanpa merespon ajakannya. Hal tersebut membuat si pirang mengerutkan alisnya.

"Ada apa sayang?"

"Tou-chan terluka.. itu salahku hiks.." bocah itu mulai menangis. Ia mengeluarkan air matanya.

Naruto sedikit terkejut karena Menma yang tiba-tiba menangis. Ia pun segera menarik Menma ke dalam pelukannya lalu menepuk pucuk kepala anak itu. Menma pun menangis dalam pelukan Naruto.

"Sudahlah jagoan.. jangan menangis lagi.. Tou-chan akan selalu melindungimu"

.

.

.

Di depan sebuah kamar, Naruto menunggu kabar dari tim medis yang sedang memeriksa gurunya didalam. Naruto yang sedang panik pun berjalan mondar-mandir sejak tadi di depan kamar itu. Dan mengenai Menma, bocah itu sudah tertidur karena lelah menangis dipelukan Naruto.

Our FamilyWhere stories live. Discover now