[ONESHOOT] END for AND?

Epilog

"Kau mau menjelaskan sesuatu padaku, Tuan Lee?" Donghae menjauhkan wajahnya yang sudah berada di tengkuk Panda dengan tersenyum. Ia mendekatkan dudukannya menjadi menempel dengan wanita yang beberapa jam lalu telah diperistrinya itu.
"Baiklah. Tapi, kau harus menyiapkan diri untuk beberapa ronde setelah aku memberi penjelasan, nyonya Lee." jawab Donghae dengan senyum miringnya.
"A-apa yang kau bicarakan!" Wajah panda memerah parah.
"Begini sayang. Dari semua yang ingin kujelaskan padamu, hal yang paling terpenting adalah pernikahan hari ini merupakan bentuk keseriusanku pada hubungan kita. Aku-"
"Tapi kau memutuskanku!" Sembur Panda dengan airmata yang sudah di ujung mata bulatnya.
"Kupikir aku tidak bilang kalau kita putus, sayang. Aku hanya berkata kita harus mengakhiri hubungan pacaran kita. Kau tidak mengerti?"
"Sama saja! Kita putus saat itu, kan! Kau bahkan tidak ada niatan untuk menghubungiku, berbaikan atau-"
"Tidak, Panda. Itu berbeda. Kita putus jika aku berkata kita putus. Tapi aku mengatakan bahwa kita harus mengakhiri hubungan pacaran kita karena kita akan membuka hubungan baru dari pernikahan kita sekarang ini. Aku tidak menghubungimu karena memang aku ingin membuat kejutan untuk istriku ini. Jelas, sayang?"
Panda menatap Donghae dalam-dalam dengan mata yang masih berkaca-kaca. Air mata itu oleh Donghae diusap lembut. Kemudian pria itu menarik Panda ke dalam pelukannya.
"Jadi, kau sudah paham, kan? Maafkan aku karena membuatmu menangis beberapa waktu lalu. Tapi, aku sudah berjanji. Di hadapan tuhan, di hadapan orangtuamu akan membahagiakanmu semampuku. Jadi, jangan menangis lagi, oke?"
Panda mengusap airmatanya dan mengangguk cepat dalam pelukan Donghae.
"Gomawo, Donghae. Gomawo." Bisiknya dengan suara bergetar. Donghae mengelus rambut panjang Panda dengan lembut. Berusaha menenangkan perasaan sang istri yang masih berantakkan.
"Jadi, sayang. Apa lima ronde malam ini kau akan sanggup, hm?"
"M-mwo?"

-THE END-