3

561 48 7
                                    


Aku dan mingyu ke parkiran dan menuju ke mobilnya. Selama perjalanan aku hanya diam hanya sesekali aku berbicara memberitahu tempat apartemenku.

Aku hanya menghadap jendela meliat lalu lalang jalan kota seoul yang selalu ramai dan sepasang muda mudi yang terlihat tertawa bahagia

"apa aku sudah menghancurkan karir seungcheol? Apa aku harus mengakhiri hubungan ini agar seungcheol bisa seperti dulu? Apa dengan cara seperti itu dia akan bahagia?"

.

.

.

Pertanyaan itu selalu menggerayangi fikiranku

"jeonghannie sudah sampai" ucap mingyu yang mengejutkanku

"oh iya"

"aku boleh mampir?" minta mingyu

"boleh kok"

Aku berjalan dengan mingyu menuju lantai 5 ruang apartemenku

"seihlakan masuk"

"apartemenmu bagus"

"ah ini apartemen yang diberikan bos Joshua selama aku di korea, kau mau minum apa?"

"Apa saja"

Ku tuangkan es jeruk ke mug yang biasa di pakai seungcheol karena aku hanya memiliki 2 gelas. Aku perhatikan mingyu melihat lihat isi apartemenku.

"sihlakan di minum mingyi-ssi"

"terimakasih"

"mingyu boleh aku Tanya sesuatu?"

"boleh, mau Tanya apa?" dimiringkan badanya menghadapku

"seseorang harus terenggut impiannya karena kehadiran seorang wanita, pria itu selalu menyembunyikan kesedihannya karena dia sangat mencintai wanita tersebut sehingga dia mencoba menutupi seakan semua baik baik saja tapi sebenernya wanita itu mengetahui kalau dia sangat terluka. Wanita itu berfikir untuk mengurangi rasa sakit pria itu dengan cara meninggalkanya walau wanita itu sangat mencintainya, menurut kamu keputusan itu benar ga ?"

"menurutku itu salah" jawab mingyu

"kenapa salah?"

"mereka berdua saling mencintaikan?"

Aku hanya mengangguk mengiakan pertanyaan mingyu

"kalau mereka saling mencintai seharusnya mereka menghadapi masalah itu bersama sama saling mendukung satu sama lain, bukanya menyerah dan berkoban dengan salah satu dari mereka terluka. Kalau wanita itu meninggalkan pria tersebut sama aja mereka berdua terluka wanita harus meninggalkan seseorang yang di cintai dan pria tersebut terluka karena sudah menutupi rasa sakitnya demi seseorang yang dia cintai tapi wanita itu malah meninggalkanya. Ya menurutku mereka harus berjuang bersama mengatasi masalah ini bersama, mencari jalan keluar yang baik bagi mereka berdua. Sehingga pria merasa wanita itu bukan penghancur mimpinya tapi penyemangat mimpinya yang harus dikejar lagi"

Tak terasa mataku terasa perih rasanya ingin langsung membuka bendungan air yang siap membanjiri mataku. Akhirnya air mata harus tumpah juga rasanya benar benar sesak di dada,

Aku tak menyadari aku sudah membanjiri pundak mingyu dengan air mataku. Ya mingyu ternyata langsung memeluki tanda aku sadari.

Mingyu mengusap lembut rambutku dia hanya hanya mengucapkan"nangislah sebanyak yang kamu mau, disetiap hujan pasti ada pelangi"

.

Matahari pagi sudah menyinari tubuhku yang terasa lemas dengan mata yang susah dibuka. Aku langsung menuju kamar mandi betapa kagetnya aku melihat wajahku di sebuah kaca besar. Mukaku sangat berantakan dengan mata yang sembab kaya habis kesengat tawon sampai mataku susah dibuka dan dengan rambut yang hancur berantakan.

Happiness With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang