01.

293 27 4
                                    

HAPPY READING.

Saat guru tidak hadir dalam jam pelajaran, kebiasaan teman-temanku di kelas adalah bergosip ria, ada juga yang menonton film di laptop secara bergerombolan bahkan ada yang tidur di mejanya masing-masing. Sedangkan aku, aku hanya sibuk membaca buku novelku sendirian. Teman sebangku ku kemana? Dia ikut dalam gerombolan bergosip, entah bergosip tentang siapa aku juga tidak peduli.

"Adela cepet kesini." Arin yang tengah sibuk bergosip tiba-tiba memanggilku. Arin adalah teman sebangku ku.

"kenapa Rin, gue lagi sibuk baca novel jangan ganggu gue ah." sahutku muka ketus, entah kenapa aku menjawab dengan nada seperti orang marah.

Aku melanjutkan baca novel, Arin yang tadi berada diantara gerombolan orang-orang bergosip kini beralih menuju ke sampingku tepatnya di bangkunya.

"Del, elo kenapa ga ikutan gosip tadi. Gue dari tadi manggil elo, lo nya gak mau. Tau ga kita ngegosip tentang siapa?"

"Engga." sahutku tanpa penasaran. Aku terus membaca novel saat Arin berceloteh ini itu.

"Kak Rifaldi."

Degg.

jantungku berdebar sangat kencang saat Arin menyebut namanya, secara refleks aku mengubah posisi duduk ku yang awalnya masih membaca buku dan menghadap ke depan kini menjadi mengahadap ke arah Arin yang berada di sampingku.

"Kenapa kok kaget gitu? Elo suka ya sama kak Rifal?" Ucapnya membuatku salah tingkah.

"Eng..engga."

"Masa?"

"Beneran,, cius deh."

Arin memang tidak mengetahui jika aku menyukai kak Rifaldi, karena aku malu menyatakan pada Arin. Hanya Aku dan Tuhan saja yang mengetahuinya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang