arga pov

48 5 1
                                    

Ku hempaskan tubuhku diatas kasur,ku lipat kedua tangan ku tepat diatas kepala

"Lucu juga ". Kataku sambil tersenyum

'Tapi kenapa wahahnya mirip dengan zulfa'  dalam hatiku

Entah kenapa gadis itu selalu menghantui pikiranku semenjak awal ku bertemu dia

Tapi aku takut kejadian 10 tahun yang lalu akan terulang lagi. Disaat semuanya sedang kunikmati dengan teman masa kecilku dulu.

"Arga tangkap aku ". Teriak gadis kecil itu

"Jangan jauh jauh zul ". Seruku

"Ayoo!! Tangkap aku ". Teriaknya

Dan tiba-tiba saja dari arah samping zulfa yaa namanya zulfa malaika terlihat sebuah truk yang melaju kencang hingga menabrak tubuh mungil zulfa terhempas jauh. Kulihat darah yang becucuran dimana mana. Ku tak sanggup melihat itu semua

"Arga jaga diri kamu baik baik yaa, aku janji bakal temenin kamu terus ". Ujarnya pelan

"Dah arga aku harus pergi ". Lanjutnya dan disertai nafas terakhirnya

"Engga zulfa gak boleh pergi , zulfa harus temenin arga sampe besar nanti " teriakku

"Zul..zulfa bangunn!!!!". Lanjutku sambil menguarkan air mata yang begitu banyak .

Sesak rasanya melihat ini semua dimana orang tang sangat kita cintai pergi dengan tragis.

*flashbackoff

dari situ aku trauma untuk jatuh cinta untuk kedua kalinya.
Tak terasa air mata mengalir begitu lancar dari mataku

Mamah selalu bilang kepadaku.

'Semua itu takdir , sudah tercatat dilahul mahfuz jadi jangan terlalu lama menutup dari hal yang baru'

Yap mamah selalu menguatkanku ketika aku teringat kejadian itu.

Sekarang waktunya membuka hati untuk yang baru.
Aku sangat tertarik pada gadis itu yaa tentu saja zaqilla entah kenapa aku merasa ada yang beda. Apa karna wahahnya mirip dengan zulfa ?

Deg..

Bakal teringat dengan masalalu ku teruss..

*terima kasih readers sudah mau membaca cerita ini
Jangan lupa vote &coment yaa ^.^



Call Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang