Prolog.

1.8K 41 4
                                    

Moshi-Moshi~~
Welcome to my new story. And.
Happy Reading all😙.
[UNEDITED]
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Rumahku sudah dipenuhi oleh puluhan orang yang berkunjung. Hari ini, ya tepatnya hari ini aku akan melakukan ijab qobul dengan seseorang yang sama sekali 'tidak' kucinta. Apakah aku harus melanjutkannya? Apa mungkin berhenti disini sebelum semuanya terlambat?

Tidak kusadari bundaku masuk kedalam kamarku, aku yang melamun setelah didandani tiba tiba tersentak karena bunda yang memegang pundakku. Ia pun berkata.

"Bagaimana Kei? Apa kau benar benar ingin melanjutkan pernikahan ini? Jangan kau lanjutkan jika itu tak mampu Kei." Ucap Bundaku, iya ini aku Keinarra Akira. Aku tak menyangka umurku sudah menginjak 24thn. Tepat 1bulan yang lalu, Ayah dan Bundaku mengenalkanku dengan pria yang notabene nya adalah anak dari sahabat Ayah. Namun, hanya keluarganya saja yang datang. Pria itu? Entahlah, 'katanya' masih sibuk skripsi.

"Tak apa bun, aku tidak ingin mengecewakan kalian. Menurut Kei, pilihan orang tua untuk anaknya berarti itu adalah pilihan yang terbaik" ucapku sambil tersenyum tulu kepadanya.

"Kei, Jika kau tak ingin, bunda akan bilang ke ayah, dan kita akan bicara baik baik dengan keluarga Prasetyo jika itu yang terbaik buatmu nak" jawab bunda sambil meneteskan air mata, aku pun segera menghapus air mata bunda dengan jari jari lentik tanganku.

"Bunda jangan nangis ya, Kei nggak papa bun, keluarga kita kan sudah bersahabat lama dengan keluarga pak Prasetyo. Aku nggak mau keluarga kita jadi bermusuhan cuman karenaku"

"Kei, kamu belum ketemu dengannya, Bunda harap ini memang yang terbaik untukmu, Bunda pastikan kamu hidup bahagia dengannya nak" ucap Bunda.

"Iya bun, Doakan aku ya bun" pintaku.

"Pasti Kei, itu sudah pasti" jawab Bunda mantap.

Aku pun bersiap siap untuk turun ke lantai 1. Bunda menuntunku ke arah tempat duduk yang dipersiapkan untukku. Disana sudah ada pria itu. Dia sedang berbincang dengan keluarganya jadi aku belum bisa menatap wajahnya.

Aku segera menduduki didepan penghulu.
"Nak mempelai wanitanya sudah siap" ucap Bundaku ke pria itu.

Dia pun berjalan ke arahku, disaat dia berada disampingku. Aku pun menyempatkan menoleh kewajahnya. Aku terkejut. Dia. Iya dia, dia yg aku sayang, yang aku cinta,  yang aku rindukan tepat dihadapanku.

"KAMU!?" Ucapku spontan terkejut. Aku ingin memeluknya sekarang juga.

"Hai. Hari ini kamu terlihat cantik sayang" sapanya dengan senyum yang sangat sangat kurindukan. Aku hanya membalasnya dengan senyum tulusku. "Ya tuhan apakah ini mimpi? Tolong jangan bangunkan aku dari tidurku" hatiku memohon.

"Ehem cek. Mau dilanjutkan atau tidak nih?" Ledek kakak ku, Marico. Aku dan dia tersenyum kikuk, yang diiringi dengan sikapku yang malu malu kucing.

~●~●~●~●~●~●~●~●~●~●~●
HAIII PARA READERSS. SORRY ADA PERBAIKAN TOTAL UNTUK PROLOGNYA. KARENA, MENURUTKU PROLOG YANG SEBELUMNYA ITU GAK MENARIK AJA GITU. OKE ALL SEKIAN INFO INII. BYE BYEE😊

Salam,
Sabinnd

Promise?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang