-[END]-

200 16 3
                                    

Myungsoo pov :

"Lempar yang benar taehyung-ah,,!" Aku berteriak saat ku lihat namja itu mengeshoot bola ke dalam ring dan ya masuk,,! "Lemparan yang bagus,," Aku berhighfive dengan namja itu

"Goodjob,,!taetae,,!" Sorak beberapa namja yang tidak lain adalah sahabat ku duduk di pinggir lapangan. Namun pandangan ku kini beralih pada beberapa murid yang berhamburan ke arah kantin secara brutal. Aku menahan salah satu tangan murid itu. "Ada apa-,,?"

"Di Kantin ada dua yeoja yang bertengkar hebat---,,"

Aku mengerutkan dahi ku, "nugu--,,,?" Tanya ku sambil memantul mantulkan bola basket di tangan ku dan saat mendengar yeoja itu seluruh tubuh ku kaku. Bahkan bola yang tadinya ku mainkan kini bergelinding menjauh dari badan ku.

"si anak baru itu--- lee Jessica ternyata dia berpacaran dengan mark dan sekarang dia membuat keributan di kantin-,,,"

Kini entah mengapa mendengar itu kini aku berlari ke arah kantin, peduli amat dengan semua sahabat ku yang dari tadi memanggil ku. Aku tetap melangkah kaki ku ke arah kantin.

Dan benar, kini kantin ini benar benar ramai seperti orang yang sedang menonton konser namun bedanya situasi ini benar benar sunyi.

Aku melotot saat pandangan mata ku mengenal baik sosok wanita yang baru berkenalan dengan ku beberapa jam yang lalu.

"Jessica" lirih ku pelan

Dia mengangkat kursi kayu yang kini sudah bertengger kuat di tangan nya lalu mengayun nya arah meja kaca yang berada tidak jauh dari tubuh nya.

Brak~

"Katakan lagi sekali,,! katakan semua nya di depan ku saat ini,,!"

Tubuh ku saat ini bergetar hebat, ini beda dengan yang tadi kurasakan. Saat ini yang kurasakan bukan debaran jantung aneh dan rasa hangat saat bersama nya.

Melainkan rasa sakit yang menusuk dada ku dan mengoyak oyak nya hingga menjadi serpihan kecil persis seperti meja yang kini berubah menjadi beberapa pecahan di lantai. Aku seakan akan merasakan apa yang dia rasakan saat ini. Benar benar sakit.

"Neo----!!!!" Aku menegakkan kepala ku, apa,,? Apa baru saja dia menunjuk ke arah ku,,? Apa salah ku,,? Padahal aku baru 1 menit berdiri di sini.

"----cepat katakan sebelum aku akan mengeluarkan mu saat ini juga,,!!!" Mendengar ancaman nya kini perlahan menggeser kaki ku sedikit demi sedikit maju mendekati nya.

"Haha kau,,? Mengeluarkan ku dari ini,,?----mana mungkin yeoja seperti mu bisa mengeluarkan putri dari seorang derektur perusahaan shinwa yang paling ternama di seoul-,,!!! Dan jika di lihat lihat lagi kau sangat tidak pantas untuk orang yang sangat ku cintai. Akulah yang lebih pantas bersanding di sampingnya bukannya dirimu--"

"Ah bukan aku,," aku memegang dada ku "sukurlah---tetapi" kata ku dalam hati hingga sampai tiba tiba suara namja yang ku kenal memecah lamunan ku.

"Jaga---,," dan saat itu juga pandangan mata ku teralih pada namja yang berdiri tepat di belakang jessica.

"Namja itu,,,!!!" Aku melirik nya dengan tajam. Kini aku mengerti--pasti dia lah biang masalah ini.

"Cuihh-- jangan terlalu percaya diri dulu ajhuma,,,!" Kulihat jessica mulai mendekat lali mengelus rambut yeoja itu sambil menggenggam sebuah ponsel di tangan nya.

"Yeobseyo,,,??"

"Ahh--Halaboji,,,"

Kulihat kini jessica menopang siku nya pada telapak tangan kanan miliknya--mendekatkan ponsel itu di saping bibir kecil nya.

[Short Story] I'm Promise You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang