Prolog

15 1 0
                                    

Langit menampakkan kemilaunya.Bulan memancarkan sinar terangnya.Bintang menambah gemerlap indah langit malam.Semilir angin yang menyejukkan jiwa,dengan ornamen-ornamen di atasnya.

Cahaya langit menyinari apa yang ada di bawahnya.

Seolah tak terjangkau.

Memberi kasih pada siapapun yang menghampiri.

Sinar yang tak kunjung pudar.

Mengesankan alam semesta.

Memberikan makna di setiap kerlipnya.

Tak ada yang bisa menghalaunya memberikan penerangan di langit gelap.

Cahaya bulan membentuk bayangan.

Memapari sesuatu yang dia terangi.

Hingga nampak sesosok berjalan lunglai dibawah terangnya cahaya bulan.

Terseok-seok, mengeluarkan suara lirih. Tenggorokannya tercekat darah yang menyumpalnya. Tangannya menggapai-gapai sesuatu yang takkan bisa ia dapat.Setiap tetes darah mengucur tiap detiknya.Wajahnya penuh derita.Ingin meminta tolong,namun tak kuasa.Sadar dengan keadaan yang menimpanya.

Sosok itu tak bisa ditolong lagi.Hanya harapan kosong dan keputusan asaan yang bersemayam dalam dirinya.Hanya keajaiban yang dapat menolongnya.

Di tengah rintihan pilu,sosok itu mengambil paksa benda yang melingkari lehernya.Sebelum sosok itu jatuh ke bumi,dirinya mengatakan kepada benda yang ada dalam genggamannya,

"...Wahai sang pemilik cahaya yang abadi,...yang hidup dalam naungan yang suci,...yang memberkati....tolong..... hindarilah segala kesesatan dan kejahatan dengan kuasa-Mu...berikanlah apa yang harus diberi...jangan sampai......."

Lututnya menimpa tanah.Dengan darah yang me gucur di setiap sisinya.

"Kegelapan mengambil alih dunia ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Splash Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang