Boneka Untuk sang Hime
By : Ayuni Yuukinojo
Naruto © Masashi Kishimoto
.,.
WARNING: UPDATE LAMA. OOC, EYD berantakan Typo, HVMV
.,.
Pagi hari itu desa di gemparkan dengan berita dari pihak kuil bahwa mereka mengijinkan Sasori si pembuat boneka untuk memasuki kediaman Hime. Mereka heran. Sangat jarang, bahkan tidak pernah hal seperti ini terjadi. Jangankan mengijinkan seorang pemuda memasuki kediaman, para dayang yang dijinkan untuk mengabdi di kediaman Hime saja harus di uji dalam berbagai bidang. Para wanita yang di pilih harus cantik. Sabar dan ramah. Mahir dalam segala bidang seni dan yang paling penting mereka bersih baik hati maupun tubuh.
Saat berususia 10 tahun mereka dipilih dikumpulkan di kuil Inari. Mereka di ajari berbagai macam keahlian yang kelak akan berguna bagi mereka saat melayani sang Hime. Saat memasui usia 17 tahun yang terbaik di atantara yang terbaik akan di pilih dan bi bawa ke kediaman Hime. Sementara yang tidak terpilih akan di kembalikan ke orang tua mereka atau di pekerjakan sebagai miko di kuil.
Para penjaga di kediaman Hime pun merupakan pemuda-pemuda tampan dan terkuat. Mereka petarung terkuat di desa dan tentunya hanya loyal pada sang Hime, bukan kepada para warga ataupun kepala desa. Mereka adalah para pemuda yang sudah menetapkan hati akan menyerahkan segala milik mereka untuk melindungi dan melayani sang Hime. Mereka tidak ikut campur dalam masalah penjagaan desa. Desa memiliki para penjaga lain yang jumlahnya lebih banyak walau tak sekuat mereka.
Kedatangan Sasori untuk pertamakali ke dalam kediaman Hime disambut dengan tatapan waspada para penjaga dan bisikan para pelayan. Dia diantar sang kepala desa menuju ruang tahu dimaan sang Hime sudah menunggu. Namun sepertinya sang Hime sedang tidak ingin menunggu mereka. Jadi begitu sampai di ruang tahu, sang Hime sudah menghilang. Seorang pelayan bernama Sakuya berkata bahwa sang Hime menunggu mereka di pavilion di halaman belakang. Kepala Desa tidak diijinkan masuk lebih dalam ke dalam kediaman Hime. Ia menyerahkan Sasori kepada Sakuya untuk mengantar pemuda itu ke hadapan sang Hime.
Setelah si kepala desa pergi, Sasori di antar menyusuri lorong kediaman yang panjang, ia dapat melihat halaman samping kediaman sangat asri dan indah. Tak jarang ia bertemu para penjaga yang menatapnya tajam. Seorang penjaga bernama Tobio memutuskan membantu Sakuya untuk mengantar Sasori. Penjaga berambut dan bermata hitam legam itu sesekali melirik Sasori dengan tajam dan waspada. "Aku harap kehadiran anda tidak akan mengusik ketenangan Hime-sama." ujar Tobio dengan mata yang menatap angkuh ke depan.
Sasori tidak menjawab. Tidak ingin berbicara. Ia sibuk menenangkan hatinya yang berdetak dengan kencang. Mimpinya untuk bisa membuat replika wajah sang Hime akhirnya terwujud. Walau dengan syarat yang belum dia ketahui.
.
Naruto sang Hime menatap halaman belakang kediamannya dalam diam. Halaman itu bersebelahan dengan hutan lebat di belakang kediaman. Sudah lama sekali dia tidak mendekati hutan itu. Dulu saat usianya masih sekitar 8 tahun ia sering menyelinap ke dalam hutan. Menjelajah sesuka hati. Namun tak sampai sebulan kegiatan itu ia lakukan, para penjaga telah menemukannya dan melarangnya untuk mendekati hutan. Takut kejadian seperti Hime sebelumnya terulang kembali.
"Hime-sama. Pemuda itu sudah datang." Yuuya bersimpuh di samping Naruto, kepalanya tertunduk begitupula dengan Tobio. Sementara Sasori hanya bisa berdiri mematung melihat kecantikan dari sosok Hime yang sangat ia kagumi. Dengan pelan Naruto menyapukan tangannya di udara, memberi kode kepada pelayannya bahwa mereka bisa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boneka Untuk Sang Hime
FanfictionSebagai seorang 'Hime' dia tidak boleh berekspresi, tidak boleh memperlihatkan kebahagiaannya, tidak boleh memperlihatkan kesedihannya. Semuanya sudah menjadi milik Sang Dewa Rubah. Tetapi Naruto masih memiliki keinginan untuk bebas layaknya burung...