On Air: Kill The Badboy

64 5 5
                                    

"Haaaiiii selamat pagiii kawula muda, apa kabarnyaaa?? Yaaakk balik lagi sama aku nih di radio kesayangan kalian semua, dengerinn yaaaa"

Monday, 13 July

Setelah liburan panjang akhirnya sekolah itu kembali beraktivitas. Pada saat jam istirahat banyak anak anak di kantin, dan sekolah itu punya saluran radio tersendiri. Tetapi ekstra itu sudah dibubarkan cukup lama untuk alasan yang tidak jelas..... Dan akhirnya radio itu berfungsi kembali dan tidak diketahui siapa yang sedang siaran.

"Eh kok radio sekolah kita nyala" tanya Chelsea pada teman temannya. Chelsea adalah perempuan idola di sekolahnya. Dia di kelas 12 Ipa 1 kelas yang favorit.

"Iyaa nih chel, apa udah diaktifin lagi ya ekstranya??" sambar Alan. Alan adalah murid kelas 12 Ips 3. Orangnya tidak begitu pintar tapi sering berpikir sesuai logikanya.

"Gamungkin kalo udah di aktifin, kemarin Dina mau daftar klub radio sewaktu dia mos tapi katanya dibubarin" Reyhan, dia murid populer di sekolah, kelas 11 ips 1, kapten tim basket sekolahnya.

"Iyaa bener kata kak Reyhan, kemarin aku mau daftar tapi katanya udah dibubarin, kan aku jadi sedih gatau mau ikut apaa" Dina. Dia adalah adek dari Reyhan. Dina ada di kelas 10 ips 2.

Mereka berempat udah kayak gerombolan murid yang terkenal, selain ramah pintar mereka jadi andalan di sekolahnya dalam berbagai perlombaan. Dan akhirnya hidup mereka berempat berubah setelah radio sekolah mereka kembali siaran.

"Yaakkk pagi pagi begini tentunya otak kita masih segar berhubung setelah sarapan energi kita masih penuh. Mari bermain sedikit teka teki. Teka tekinya adalah di suatu pagi yang cerah...." belum selesai penyiar itu menyelesaikan narasinya tiba-tiba.

"AAAAAAAAAAAaaaaaaaaahhhhhhh!!!!!!!!!"

Teriakan seorang wanita mengagetkan seluruh kantin. Teriakan itu berasal dari kamar mandi didekat kantin. Alan pun segera menghampiri yang ternyata asal suaranya berasal dari kamar mandi wanita. Mereka semua pun kaget karena di kamar mandi itu tergeletak seorang mayat.

"Yaaaa benarrr, suatu pagi yang cerah disekolah yang kita cintai ini. Telah terjadi suatu pembunuhan... Yang mana seorang anak dikelas ips2 bernama Sakti, telah dibunuh di kamar mandi wanita. Dengan lebam diseluruh tubuh nya dan juga jari telunjuk tangan kirinya putus"

"Apaaa??!!" "Gak mungkinn!!" "Masaa di sekolah kita ada pembunuh!!" "Telunjuknya hilang kenapa gak jari tengahnya aja!!"

Seisi kantin pun ribut. Mungkin di sisi lain sekolah juga terjadi keributan karena radio itu disiarkan langsung dengan speaker di berbagai penjuru sekolah.

"Tidak usah heran santai aja... Sakti adalah pelajar kelas 11 ips 2. Ya bisa dibilang dia sedang terkenal karena nakalnya dia. Dan beberapa bukti mengikuti kematiannya. Bukti pertama yaitu jari telunjuk kirinya yang hilang. Yang kedua adalah tangan kanannya ditemukan bekas pomade. Ketiga adalah bekas tusukan di tubuh hanya ditemukan satu di pinggang kiri"

"Chel, din, rey. Ini bukan main-main aku baru aja kesana dan Sakti beneran mati!!" Alan sedikit shock karena tau ada pembunuhan di sekolahnya.

"Tenang dulu lan, kita harus cari tau siapa yang siaran ini. Kita berpencar oke?? Dina sama aku ketempat kejadian. Kamu sama reyhan cari di ruang radio" mereka pun berpencar.

Selagi mereka berpencar radio itu terus berlanjut.

"Dan tibalah kita pada akhir acara kasus ini. Sudah ada beberapa bukti tentang pembunuhan ini. Apalah sebuah pembunuhan tanpa seorang pembunuuh, lalalala~ siapa kah pembunuhnya?? Dan inii diaaa daftarnyaaa...... Ada Santi, Riksa, dan Mukti"

"Kenapaa akuuu!!!???" "Kok bisaaaa??!!!" "Jangan asal menuduhh!!!" mereka bertiga sontak tidak percaya bahwa namanya disebut.

"Santi adalah anak 11 Ipa 1, seorang atlit tenis yang ahli menggunakan tangan kiri karena kidal. Lalu ada Riksa, murid yang sekelas dengan Sakti ini punya usaha sampingan berjualan pomade. Dan Mukti dia adalah teman nongkrong dari Sakti. Mereka bertiga punya masalah dengan Sakti. Santi sering dibully karena dia kidal dan jarang menang. Lalu Riksa yang sering diminta pomadenya tanpa bayar. Dan Mukti karena Sakti pernah menikungnya. Waktunya 2 jam dari sekarang dan jika kalian sudah memilih bawa mereka ke aula. Dan jika kalian tidak memilih kalian semua akaaannnnnn..... Mati. Bye selamat pagi selamat beraktivitas" Radio sekolah itupun mati.

"Kak Chelsea, Dina gawatt!! Dia sudah tidak ada di ruang siaran, tapi jendela ruang itu terbuka" Jelas Reyhan

"Yang aku lihat bersama Dina seperti ada bekas sabuk di leher Sakti. Siapa menurut kalian? Santi, Riksan, atau Mukti??" tanya Chelsea pada teman-temannya

"Yang pasti kita datangi dulu mereka. Dan cari bukti sejelas mungkin lalu yakinkan satu sekolah" Alan.

To be continued....

Radio: Despair SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang