Shadow [2]

8 1 0
                                    

3 years letter....

Masa sulit telah berlalu, suasana sekolah berganti suasana kampus. Sunju sudah memasuki semester tiga di salah satu Universitas bergengsi didaerahnya.

Sunju tidak pernah merasa sendiri, ia percaya, bahwa Jin selalu ada disampingnya. Ia selalu bersemangat, entah itu kegiatan apa. Semester ini berarti semester baru untuk anak-anak lulusan SMA yang akan berkuliah di Universitas yang sama dengan Sunju.

"Oppa, apa aku harus melihat anak yang sedang ospek?"

Sunju seperti orang gila. Ya, sepertinya dia memang gila. Semenjak kepergian Jin, semua orang menganggap dia sudah kehilangan akal sehat, semua teman menjauhinya. Dia sendiri. Tapi dia tidak pernah merasa sendiri, karna memang, roh Jin masih ada dan selalu disisinya. Jin tak pernah meninggalkan kekasihnya itu. Seperti halnya Jin, Sunju pun masih belum bisa menerima kenyataan bahwa alam telah memisahkan mereka.

Sunju terlihat sedang berjalan dikoridor, tiba-tiba seseorang menyenggolnya, seorang hobae (junior) yang memakai pakaian SMA.

"Maaf, aku tidak sengaja." Hobae itu menundukan kepalanya, seakan menghindari tatapan Sunju.

"Tunggu, sepertinya aku mengenal seragammu, bukankah itu sama seperti yang kukenakan dulu?" Sunju menerka sambil melipat kedua tangannya.

Perlahan hobae itu mengangkat kepalanya, memberanikan diri menatap Sunju.
"Bogosipeoyeo" ucap hobae itu dalam hati. Ia tersenyum dan pergi meninggalkan Sunju yang sedang sibuk berfikir.

Saat menoleh kearah hobae tadi, betapa terkejutnya Sunju, "Hobae itu dimana? Dia hilang! apa dia hantu?" Sunju menoleh kesamping, meminta pendapat Jin.

Jin menggeleng-geleng kesal.
"Sunju-ya, ternyata hanya badanmu yng bertambah dewasa, dia sudah lergi, ppabo!!" Sekeras apapun Jin berteriak, Sunju tak akan pernah mendengarnya. Sadarlah Jin, dunia kalian berbeda!

***

Hari sabtu yang cerah. Sunju berjalan ke ruangannya melewati barisan calon mahasiswa Universitas Bomin. Tiba-tiba tatapannya tertuju pada salah satu orang dari barisan yang juga sedang memperhatikannya. Jin terheran melihat Sunju yang tiba-tiba berhenti.

"Oppa, lihatlah orang yang memakai seragam hitam putih itu, bukankah itu seragam yang sama seperti kita kenakan dulu? wajah itu, wajah orang yang memakai seragam itu,ituseperti seperti tak asing bagiku, siapa dia? Apa oppa tau?"

Jin berfikir, sambil melihat wajah orang yang dimaksud Sunju.

Mata Jin melebar, dia ingat siapa orang itu.

Flashback~

"Hyung,..."

"Wae? Apa yang mengganggumu? Jangan panggil aku hyung, aku bukan hyungmu."

"Arra, Seok Jin-ah..."

"Yak! Aku lebih tua darimu, jaga sikapmu!!" Jin melotot kearah hobae di hadapannya.

"Tadi, kau bilang aku tak boleh memanggilmu hyung." rengek hobae itu.

"Terserah kau saja, lalu, apa masalahmu hingga kau mendatangiku?" Pandangan Jin terfokus pada buku dihadapannya.

"Hyung, kau adalah dewa cinta. Aku ingin meminta solusimu. Aku rela membolos dan mendatangimu. Hargai aku hyuuunggg..."

Jin menutup bukunya dan mengalihkan pandangannya ke hobae itu.
"Arraseo, aku menghargaimu. Ceritakan masalahmu."

"Aku sedang jatuh cinta pada seorang gadis disekolahmu ini."

"Nugu?"

"Aku tidak tau..."

Storys For ARMYsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang