Angin semilir berhembus menerpa kulitku.
Rumah berjejeran sangat rapat, namun suasana disini terlihat sangat sepi dan tentram. Aku tidak tau apa yang terjadi pada rumah-rumah kosong di kedua sisi rumahku. Aku baru memutuskan untuk menetap disini beberapa hari lalu dan ini adalah hari keduaku tinggal di sebuah perumahan yang jauh dari kata ramai. Rumahku ini berlantai dua dan aku masih belum menjamah lantai kedua, besok aku dan kakakku akan naik ke atas untuk membersihkannya.
Kakakku adalah pegawai di perusahaan yang agak jauh dari tempatku tinggal sebelumnya dan cukup dekat dari sini. Aku sendiri merupakan anak kuliahan yang tergolong tidak terlalu smart.
Ini adalah hari rabu dan hari ini aku mengundang teman temanku untuk berkunjung dan aku akan mentraktir mereka di restoran tepat di sisi kanan rumahku. Hanya berjarak satu rumah. Kabarnya makanan disitu sangat enak dan banyak orang yang jauh jauh kemari hanya untuk menikmati makanan disana. Aku tidak pernah kesana, jadi aku akan mencobanya bersama teman temanku nanti.
ting tong ting tong
Aku mendengar bellku dibunyikan dua kali dan sepertinya itu mereka. Aku yang sedang duduk di dekat jendela langsung mendatangi pintu depan.
Saat aku membuka pintu terlihat seorang yang sepertinya polisi berbadan tegap dan menggunakan kaca mata hitam sedang menatapku dengan intens.
"Apa anda warga baru disini?" Tanyanya dengan tegas.
"I-ya anda benar. Ada yang bisa saya bantu?"
"Oh, maaf mengganggu waktu anda. Saya hanya ingin memberi tahu bahwa ada seorang laki-laki yang hilang kemarin. Mungkin anda bisa menghubungi no. Yang tertera di bawah foto ini jika kemungkian anda melihatnya."
Polisi itu menyodorkan selebaran yang berisi foto laki-laki yang lumayan tampan. Ada sedikit kumis tipis di atas bibirnya. Aku menatap sejenak foto itu dan mengembalikannya.
"Tentu saya akan membantu." ujarku sambil tersenyum seramah mungkin.
Setelah polisi itu pergi aku melihat mobil Van putih yang aku ketahui sebagai mobil temanku terparkir di depan rumahku. Mereka berdua--- Jimin dan Taehyung--- turun dari mobil.
"Jungkook!" Teriak Taehyung.
Aku keluar untuk menyapa mereka dan mempersilahkan mereka masuk dan duduk di sofa yang baru aku beli di toko sekitar sini. Saat aku masuk ke dapur aku merasa ada suara gemericik semak liar yang ada dibawah jendela. Aku memang belum membersihkannya karna takut ada sesuatu yang berbahaya di balik sana.
Aku mendekat dan mencoba meneliti ke bawah sana. Aku tidak melihat apa apa.
*skip*
Aku sedang berjalan bersama kedua temanku sambil sesekali bercanda ria. Jimin itu yang lebih pendek di antara kami bertiga dan Taehyung adalah yang paling aneh. Sedangkan aku adalah yang paling muda disini. Aku tersenyum saat mereka berdua tertawa.
Saat sampai di depan restoran Tae Hyung berkacak pinggang.
"Jadi ini restoran yang kau bilang itu ? Ini terlihat... mengerikan. Dari nama restorannya saja aku sudah merinding : Bloody Restaurant."
"Kau benar, Tae. Kookie, apa tidak ada restoran lain?"
"Kalian ini kenapa? Lagipula semua restoran punya konsep masing masing kan? Dan mungkin ini juga konsep mereka."
Setelah berdiskusi akhirnya mereka setuju untuk makan disini. Saat aku masuk ke dalam, benar saja, banyak orang dengan berbagai usia makan disini. Aku berusaha mencari tempat duduk yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storys For ARMYs
FanfictionBook ini berisi semua FF member BTS bergenre macam-macam yaahh. Silahkan masukan ke perpustakaan kalian ARMYs!!!