Pertama

207 22 5
                                    

Sebelum baca minta vote nya yaa..

1 tahun yang lalu..

"Ma.. Kepalaku sakit banget.. Aku udah gak tahan lagi.. Tolong kurangi rasa sakit ini ma.." Rintihku tertahan. Aku sungguh tidak bisa menahan rasa sakit ini.. Sakit yang luar biasa aku rasakan jika aku memaksa untuk mengingat masa lalu ku yang sampai saat ini aku tidak bisa mengingatnya.

"Echa sayang, tolong jangan paksa untuk mengingat ingat lagi.. Mama mohon, mama gak mau kalau melihatmu selalu kesakitan" jawab mama menenangkan echa yang sedang kesakitan.

"Echa harus makan obat pengurang rasa sakit ini." Sambung mama memberikan beberapa obat dan dengan segera aku meminumnya.

Sejak kecelakaan itu, aku tidak bisa mengingat apapun yang sudah terjadi di dalam kehidupanku. Aku hanya mengingat jika aku sedang bermain bersama papa disebuah taman dekat rumah.

••••••
"Udah bangun cha? Sini duduk dekat papa." Echa langsung berlari menuju papa dan mencium pipi pria kesayangannya itu.

"Paaa.. Hari ini kan hari minggu, papa minggu lalu janji sama echa kalo mau ngajakin echa kekebun binatang? Kita pergi yokk.." Rengek echa kepada papanya.

Kedua orang tua echa menatapnya dengan tatapan sedih. Anak kesayangannya menganggap jika dirinya masih berusia 8 tahun. Padahal saat ini echa merupakan perempuan cantik berumur 24 tahun. Sebelumnya echa memimpin sebuah perusahaan milik papanya yang bergerak dibidang properti. Tapi semenjak kecelakaan yang menimpanya 1 tahun yang lalu ia sudah tidak lagi memimpin perusahaannya.

"Maaa.. Ayookk kita pergi ke kebun binatang, echa mau lihat gajah sama jerapah. Kemarin echa lihat di tv gajahnya lucu banget." Ucap echa riang sambil memeluk papanya.

"Iya sayang, kita sarapan dulu ya. Habis itu baru kita berangkat ke kebun binatang." Jawab mama tersenyum.

Padahal Dulu echa adalah seorang perempuan kuat yang anggun. Sangat sulit sekali melihat echa sekarang yang hanya bisa bergantung kepada kedua orangtuanya.  Ia menganggap dirinya adalah perempuan manis berumur 8 tahun.

••••••
"Maa.. Echa hari ini bahagia banget, mama tau tadi echa lihat ada anak monyet yang gelantungan ke mamanya. Anaknya lucu banget, echa pingin punya anak monyet kayak gitu. Tapi papa bilang echa gak boleh deket deket sama anaknya, takut digigit sama induk nya, tapi echa pingin maa." Cerita echa panjang lebar kepada mamanya.

"Echa sayang, kan kasian kalo anak monyet nya dipisahin sama mama nya. Nanti mamanya sedih kalo echa bawa anaknya." Ujar mama mengelus kepala anak kesayangannya. Kadang mama merasa sedih melihat echa seperti ini. Tapi mama merasa bersyukur echa selamat dari kecelakaan maut itu.

"Iya juga ya ma, kayak echa kalo dipisahin sama mama pasti sedih juga." Echa memeluk mama dengan sayang.

"Echa bobok ya, udah malam.. Besok kita mau pergi kerumah sakit untuk periksa kepala echa kan?" Ucap mama mencium kening echa.

Echa memejamkan matanya dan bermimpi yang setiap hari selalu sama. Mimpi bertemu seorang lelaki tampan yang echa sendiri tidak mengenalinya. Lalu teriakan itu, teriakan yang memecahkan telinga. Dan cahaya putih menyilaukan mata.

"Mamaaaaa.." Setiap malam echa selalu teriak dan menangis sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Echa harus kuat ya sayang, echa harus kuat." Mama memeluk echa dengan sayang. Papa mengelus kepala echa dengan sedih. Sungguh menyakitkan melihat echa yang kuat menjadi lemah seperti saat ini.

••••••
"Seharusnya amnesia yang diderita echa sudah sembuh. Tetapi sepertinya echa sudah sangat nyaman dengan keadaan saat ini. Apa mungkin memang echa sudah tidak mau mengingat kejadian sebelum kecelakaan itu." Dokter yang memeriksa echa merasa yakin jika seharusnya echa sudah sembuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang