2

9.8K 613 2
                                        

Suasana kelas science 1 terlihat lebih tenang dari biasanya. Semua siswa sudah berada ditempatnya masing-masing karena hari ini kebijakan sekolah baru tentang pemindahan kelas diberlakukan. Wali kelas mereka—Mrs. Bella— hadir hari ini untuk mengatur kelasnya.

"Pagi semuanya. Semoga hari ini masih dalam keadaan sehat ya."

"Pagi Miss!"

"Baiklah, seperti yang kalian semua ketahui sebelumnya bahwa hari ini kita akan melakukan pembagian kelas ulang. Jadi setelah ini akan ada perubahan anggota kelas dikarenakan science 6 akan segera dihapuskan. Untuk anggota baru silahkan masuk dan memperkenalkan diri masing-masing."

Clorine hanya tidak perduli dengan murid baru atau pindahan yang akan masuk kedalam kelasnya. Fikirannya sejak tadi hanya berputar kepada mimpi-mimpi anehnya yang semakin hari terasa semakin nyata. Terlebih soal bayangan hitam yang selalu mengikutinya. Clorine yakin sekali bahwa dia tidak pernah salah melihat selama ini. Dia benar-benar diikuti mahluk halus. Lebih parahnya mimpi-mimpi yang selalu dilaluinya membuat Clorine berfikir mungkin saja dia tengah dintai oleh malaikat kematian.

Bulu kuduk Clorine mendadak merinding.

"Ini kursi kosong kan?"

"Ya." Jawab Clorine santai sambal mencoret-coret bukunya. "Tunggu!" mata gadis berambut pirang itu tiba-tiba terbelalak lebar. "Kau? Siapa? Ini kursi Audrel, kau tidak seharusnya berada di sini."

Respon pemuda dihadapannya yang hanya menatapnya memuat Clorine mengeram kesal.

"Minggir dari sini."

Pemuda itu diam saja membuat Clorine mencengkram kerah bajunya dengan wajah dinginnya.

"Kau tuli?"

"Clorine. Tolong jaga sopan santun mu. Saya yang menyuruhnya duduk disana. Jadi jangan sekali-kali membuat keributan lagi di kelas." ucap Mrs. Bella membuat Clorine mengeram dan melepaskan tangannya dari kerah pemuda itu.

"Maafkan saya, Miss. Saya tidak sengaja. Tadi hanya gerakan refleks pertahanan diri." Kata Clorine asal, membuat wali kelasnya mengeleng tidak percaya ketika mendengar jawaban tak masuk akalnya. Lagipula dia baru saja bertingkah seperti korban kejahatan padahal sosok disebelahnya hanya diam tanpa melakukan apapun.

"Mrs!" Clorine mengangkat membuat Mrs. Bella kembali menolehkan kepala kepadanya.

"Ada apa, Clorine? Ada yang ingin kau tanyakan?"

"Aku tidak setuju untuk duduk bersama dengannya." Clorine menunjuk pemuda yang berada disebelahnya. "Audrel sudah terbiasa duduk sebangku dengan ku, Mrs. Bella. Dia pasti sedih sekali jika harus duduk terpisah dengan ku kali ini." Clorine tersenyum, berusaha semampunya untuk mempertahankan posisi Audrel disebelahnya.

"Tidak bisa, nona McCanne. Sekarang dia adalah teman sebangku baru mu. Mulai hari ini dan seterusnya akan seperti itu. Tidak ada bantahan lagi."

"Tapi kasihan Audrell."

Nafas Mrs. Bella terhembus berat mendengarkan satu siswanya yang selalu keras kepala ini.

"Kamu tidak perlu memikirkan Audrel, Clorine. Dia akan baik-baik saja bersama Arnold Gayster. Atau kamu bisa mengantikannya disudut sana?"

Clorine cemberut, menggeleng dengan cepat ketika membayangkan dia harus semeja dengan Arnold Geyster—saingannya di kelas ini. Clorine berjanji dia tidak akan menyapa lelaki itu sekalipun. Apalagi sampai sebangku berama cowok sok keren itu, tidak akan.

"Bagus. Kalau begitu kamu hanya perlu duduk diam tanpa protes. Saya dengar dari guru lain kalau kamu sering kali membuat masalah di kelas bersama Audrel. Jadi mulai sekarang saya akan memisahkan kalian berdua agar kegiatan belajar kalian menjadi efektif. Mengerti?"

Clorine and The DelmorineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang