3

8.7K 622 6
                                    

Clorinee. Clorine.. Kemarilah. Pulanglah, nak..

Ayo kembali kepada kami, sayang. Kami semua menunggumu disini. Clorine kenbalilah..

Sebuah bayangan hitam yang melintas membuat Clorine menolehkan kepalanya dengan cepat. "Siapa?" matanya menelisik lorong demi lorong sebuah bangunan tua yang tidak pernah dikenalinya itu.

Clorine, sayang. Kembalilah. Tolonglah kami. Tolong kami, Clorine.

Clorine terbangun, tersentak dari mimpi panjangnya yang terasa semakin aneh. Suara nafasnya terdengar tidak beraturan dengan banyak keringat yang menetes didahinya. Mimpinya terasa panjang sekali, dan rasanya benar-benar sangat aneh.

"Ada apa, Clo?" tanya Kimby—saudari angkat Clorin—yang ikut terbangun. "Kau bermimpi buruk lagi? Kau butuh sesuatu? Ingin minum?"

"Tidak. Aku tidak papa. Hanya ingin ke kamar mandi sebentar. Tidur lah kembali, Kim." Clorine meninggalkan Kimby yang masih linglung ke kamar mandi.

Suara pintu kamar mandi tertutup membuat Kimby mengerjap dengan cepat. Dia turun dari ranjangnya dan menempelkan telinganya dari sana diam-diam. Namun tidak ada satupun suara yang terdengar, sehingga Kimby mengetuk pintu kamar mandi pelan-pelan.

"Clo? Kau benar baik-baik saja kan? Ingin pelukan?"

Tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka, menunjukkan rupa gadis bersurai pirang yang sudah basah dengan air matanya.

Clorine memeluk tubuh Kimby erat dengan isakan keras, sehingga gadis bersurai hitam mendekap erat sambil mengusak punggung Clorine pelan.

"Tidak papa, menangislah. Ada aku disini."

***

Pagi ini Clorine berjalan sempoyongan karena tadi malam dia susah tidur karena sibuk menangis dalam diam, sekaligus takut dengan mimpi yang menghantuinya setiap malam kembali datang menghampiri.

"Pagi, Clo." Sapa Audrel saat melihat sahabat pirangnya itu terlihat lebih kacau hari ini.'

"Hai, Drel." sahutnya tanpa semangat kemudian duduk di kursi kelasnya. Audrel mengikuti dalam diam.

"Clo, ada apa dengan mu? Kau ingin menceritakan sesuatu? Tubuh mu terlihat seperti habis dihisap dementor, kau tahu?"

Clorine menghela nafas. Merebahkan kepalanya diatas meja dan menatap Audrel dengen kerutan didahi. "Apa kau pernah berfikir kalau sekolahan kita ini angker?"

"Apa-apaan, Clo. Jangan menakut-nakuti ku seperti itu." Audrel cemberut kesal membuat Clorine ingin tertawa melihat wajah Audrel yang sudah menunjukkan raut penuh waspada.

"Aku serius." Clorine memasang wajah datarnya. "Kau tahu kan kalau aku sering tiba-tiba diam belakangan? Aku fikir itu hanya halusinasi ku saja. Jadi aku mencoba mengabaikannya."

"Terus?"

"Terus tadi malam aku memimpikan hal itu. Aku benar-benar penasaran jika itu hanya hantu atau justru—"

"Kau bilang itu hanya hantu?!" potong Audrel cepat, membuat Clorine seketika tergagap. Audrel menggoyang-goyangkan tubuh Clorine dengan kesal. "Jangan bicarakan hantu dengan 'hanya', nona McCanne!"

"Kalian sedang membicarakan apa? Kenapa serius sekali?" suara yang terdengar dari belakang telinganya membuat Audrel berteriak dan memeluk Clorine.

"Hantu!"

"Benar-benar." Keanu yang baru datang menjitak Audrel yang menganggapnya hantu barusan. "Bisa-bisanya kau menganggap pria dengan anggota tubuh lengkap dan berjalan seperti manusia normal lainnya ini hantu."

Clorine and The DelmorineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang