Chapter 2 : Pertemuan 7 Iblis

41 2 1
                                    

Malam yang tenang yang dipenuhi gemerlapnya bintang-bintang. Malam ini sungguh berbeda dari malam-malam lainnya suasana ini membuatku seperti terpanggil oleh bayang-bayang dunia yang ideal.

Tanpa sadar aku terbangun dari tidur lelapku "Hoamm... masih jam tiga pagi, aku tidur lagi saja."

Ssssttt... sssstttt...

Suara itu terus berulang sampai-sampai aku tidak bisa tidur lagi. "Suara apa sih? menggangu aku yang sedang ingin tidur!" Karena penasaran aku berjalan keluar dari kamarku untuk mencari sumber suara itu.

Kreeetttt...

Aku membuka pintu kamarku tapi, tidak ada siapapun disana. "Hmmm... kira-kira siapa ya yang membuat suara yang begitu yang menggangu pagi-pagi begini?" Aku berjalan menuju ruang kerjaku yang berletak di sebelah kamar tidurku.

Aku masuk kedalam ruanganku dan melihat seseorang yang memakai pakaian serba putih dengan jubah hitam. "Siapa kau?" Makhluk itu melihatku dan langsung berlutut kearahku. "Salamat pagi tuan, aku adalah anak buah Raja Iblis Raya Mammon."

"Kenapa kau membangunkanku pagi-pagi begini?"

"Aku di sini disuruh menjemput tuan untuk mendatangi pertemuan Raja dan Ratu Iblis." Ucapnya sambil menunjukan surat undangan pertemuan kepadaku.

"Apa? Pertemuan Raja dan Ratu Iblis? memangnya ada apa yang membuat pertemuan ini harus diselenggarakan?"

"Aku juga tidak tahu apa yang akan dibahas didalam pertemuan itu."

"Baiklah aku akan bersiap dan kau tetaplah di sini!" Aku langsung beranjak pergi menuju kamar tidurku dan segera bersiap-siap "Kira-kira pakaian apa ya yang akan aku gunakan untuk pertemuan seperti itu?" Aku yang kebinggungan mencari setelan baju yang akan aku pakai, mengeluarkan seluruh pakaian dari dalam lemari.

"Sepertinya ini saja." Aku menggambil sebuah seletan jas dengan jubah putih di belakangnya. Setelah bersiap-siap aku kembali menuju ruang kerjaku "Ayo kita pergi! Oh ya siapa namamu?" Ucapku "Baiklah tuan, namaku Hanzo."

"Baiklah Hanzo, mari kita pergi!" Kami menelusuri lorong-lorong kerajaan kemudian menuju pintu keluar. Di sana aku melihat Nekofuri yang sedang menyapu. "Tuan, anda mau kemana?" Ucap Nekofuri. "Aku ingin pergi ke pertemuan Raja dan Ratu Iblis! tolong jangan kasih tau siapa-siapa ya soal ini."

"Baiklah Tuan." Kami membuka pintu kemudian keluar menuju kereta kuda yang sudah disediakan. "Baiklah tuan, silahkan naik." Ucap Hanzo "Baiklah, aku akan naik." Setelah kami naik, kereta kudapun berjalan "Oh ya pertemuan ini akan diselenggarakan di mana?" Tanyaku sambil melihat keluar jendela "Pertemuannya akan ada di kerajaan Ratu Anna Astaroth."

"Apa! di kerajaan kakak!" Aku yang mendengar hal itu gemetaran karena menggingat kejadian buruk pada tahun kemarin. "Oh jadi Ratu Anna adalah kakak Raja Lucifer. Tapi kenapa kau takut padanya?"

"Jadi tahun kemarin pada hari ulang tahunku yang ke seratus tiga puluh empat, kakakku memberiku hadiah ulang tahun yang dimasukkan ke dalam sebuah box. lalu, saat aku membuka box itu keluarlah lima ekor ular yang langsung mencekik leherku. Sejak saat itu aku tidak mau menerima hadiah lagi darinya." Aku yang menggingat kejadian malang itu berkaca-kaca akan kemaluan yang aku rasakan waktu itu.

"Hahahahaha... ternyata Raja Iblis yang ditakuti itu takut kepada kakaknya sendiri." Hanzo tertawa keras karena hal memalukan yang aku ceritakan padanya. "Jangan tertawa kau pasti akan takut juga saat kau bertemu dengannya nanti."

"Hehe... maafkan saya tuan." Tidak terasa kami sudah menempuh waktu dua jam di dalam kereta kuda dan kami melihat ada kerajaan besar di depan kami. "Kita sudah sampai tuan." Keretapun berhenti. Kami segera turun dari kereta kuda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekai No HakaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang