Adila pov
Saat kita bertiga sudah sampai dirumahku. kita sepakat tidak jadi kerumahk budi ya karena aku,nasib tidak bisa belajar aku yakin besok aku akan dipaksa mama untuk tidak sekolah hal yang paling aku benci karena dirumah hanya tidur makan tidur main hp begitu seterusnya arghhhhhhhh
"eh lo denger gak?" lily sambil mengibas ngibaskan tangannya didepan wajahku
"ha apa?" kataku
"kita pamit ya sampai disini aja,bye bihhh" budi memang alay dari lahir. Konon kata teman teman budi menyukaiku aku hanya bisa tertawa. Masa iya budi yang pinter,ganteng (gak begitu sih),tajir,manis menyukaiku yang jelas jelas bertolak belakang dengannya.
"hahaha iya sana sana" leih baik aku mengusir mereka sebelum bertemu dengan mama dan nanti mereka tidak jadi pulang aku butuh istirahat sekarang. Saat aku masuk kedalam rumah
"assalamualaikum"
"waalaikum salam......... kenapa kakimu?" mama langsung menghampiriku ah mamaku memang lebay
"itu tadi jatuh gara gara...."
"gara gara main bola lagi? Sudah mama bilang jangan main bola terus" mama ah selalu. Ya sih biasanya aku memang sering jatuh gara gara main bola sama budi,ya budi memang rumahnya tak jauh dari rumahku Cuma beda gang.
"bukan ma tadi aku jatuh ditabrak anak songong"jawabku sambil berjalan menuju surga paling indah dihidupku ya kamarku.
"kamu gak makan dulu dek?" kata mama sambil menunjuk sop lengkap dengan begedelnya dimeja makan
"ahhhh iya aku mau makan dulu" aku langsung menuju meja makan dan mengambil nasi sop serta lauknya kedalam piringku,setelah selesai makan aku pamit kemama untuk istirahat dikamarku. Setelah didalam kamar aku ganti baju,mandi,sholat ashar dan mengecek sosial mediaku
Drrrtt ! Bunyi bbm
Permintaan undangan
Dillo Wiranto
What? Dillo? Cowok songong? Ngapain dia nginvite aku? Cari gara gara deh kayaknya. Setelah aku acc
Drrrttt!
Dillo Wiranto
"Hei cewek idiot!"
Malas aku menjawab gak penting Cuma aku baca dan melihat chat dari budi.
Budi Sandi Haryono
"udah makan belum dil?" tumben budi tanya gini
"udah ini mau istirahat cek bbm eh cowok songong bbm aku " belum ada 1 menit budi sudah menjawab ah budi memang
"chat apa dia?"
aku scs chatku dengan dillo lalu aku kirim ke budi
"gila itu anak,kamu istirahat aja dulu,nanti malam aku kesana,bye dipanggil emak ni" setelah aku matikan sambungan selulerku aku tidur
"dek bangun solat magrib terus dilanjutin tidurnya,besok gak usah sekolah mama udah telp guru kamu dan ayah sudah nyiapin suratnya biar nanti dibawa sama budi" aku hanya diam lalu berjalan kekamar mandi setelah mengambil air wudhu keluar dan sholat sendiri dikamar karena aku yakin mama sudah solat,ayah ke masjid dan pasti kakakku yang sering ku sebut 'nenek sihir' itu pasti belum pulang kuliah ya aku mempunyai 1 kakak mega nur laila yang super duper ketus dan menjengkelkan,ah sudah dulu waktu magribnya nanti habis. Setelah sholat aku membaca al-qur'an yang bisa menenangkan hati seseorang dan membuat pikiran lebih jernih. Selesai membaca 1 halaman adzan isya' sudah berkumandang langsung saja aku taruh Al-Qur'an ditempatnya dan melaksanakan sholat isya'. Selesai itu aku merapikan mukenahku
"dekk ada budi diluar!" teriak mama
"iya ma suruh nunggu" aku balas dengan teriakan yang tak kalah merdu :v
Aku segera memakai jilbab dan mengganti celana serta baju yang lebih sopan langsung keluar kamar.
"ini buat kalian" mama memberi nampan berisi 2 gelas sirup kepadaku aku terima dan segera keluar dan budi sudah menunggu dengan bermain ponselnya.
"hai bud" sapaku
"hei maaf baru datengnya jam segini" jawab budi dengan muka yang sok imut -_-
Tintintinnnnn!
"siapa sih itu gaktau malem apa?" kata budi kesal
Saat aku berjalan menuju pagar ahh kenapa dia didepan rumahku?
Hai maaf aku baru nulis bagian 2nya sekarang daritadi engga sempet buka laptop. InsyaAllah nanti sore aku uptude lagi tunggu yaa (ngarep ditungguin capek nungguin dia yang gak peka peka :v *curhat:v)
VOTMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks
Teen FictionPerempuan idiot sepertimu tidak ada gunanya! -Dillo Wiranto Terimakasih,aku anggap itu pujian -Adila Annisa